Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 22 September 2017 21:15 wib
3.880 views
Citra Satelit Menunjukkan Lebih dari 214 Desa Rohingya di Rakhine Telah Dihancurkan Militer Myanmar
RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Citra satelit baru dari negara bagian Rakhine Myanmar menunjukkan kehancuran total 214 desa Rohingya, memberikan bukti kuat tentang kampanye brutal "pembersihan etnis" oleh militer Myanmar terhadap minoritas Muslim di negara tersebut.
Lebih dari 420.000 Muslim Rohingya diusir dari rumah mereka di Myanmar yang beragama Budha sejak akhir Agustus, ketika tentara mulai melakukan tindakan keras di Negara Bagian Rakhine.
Militer Myanmar menuduh pejuang Rohingya menyerang pangkalan militer di wilayah tersebut, namun pengungsi yang melarikan diri menggambarkan sebuah kampanye pembunuhan, pemboman, penjarahan, pemerkosaan dan pembakaran di desa Rohingya yang hampir secara eksklusif menargetkan warga sipil.
Citra satelit terperinci diambil pada tanggal 16 September dan analisis foto oleh Human Rights Watch mengungkapkan penghancuran dalam skala yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya, HRW mengatakan.
Puluhan ribu rumah telah dihancurkan oleh serangan pembakaran yang disengaja di Kotapraja Maungdaw dan Rathedaung, dengan peta yang menunjukkan lebih dari 214 desa telah benar-benar dihancurkan.
HRW memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen struktur di setiap desa rusak, menunjukkan upaya sistematis untuk menghancurkannya.
Militer Myanmar telah menolak laporan tentang pelanggaran yang meluas dan justru menuduh pejuang Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) dan warga desa Rohingya membakar rumah mereka sendiri.
Mereka tidak memberikan bukti yang kredibel untuk mendukung tuduhan tersebut.
"Gambar-gambar ini memberikan bukti yang mengejutkan tentang penghancuran besar-besaran dalam usaha nyata oleh pasukan keamanan Birma untuk mencegah Rohingya kembali ke desa mereka," kata Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch.
"Para pemimpin dunia yang bertemu di PBB harus bertindak untuk mengakhiri krisis yang meningkat ini dan menunjukkan kepada para pemimpin militer Burma mereka akan membayar mahal untuk kekejaman semacam itu."
Pengungsi Rohingya di Bangladesh telah memberi tahu HRW bahwa tentara dan polisi telah membakar rumah mereka dan melakukan serangan terhadap penduduk desa.
Banyak yang melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine masih menderita luka peluru dan pecahan peluru dari pertempuran ini, sementara yang lainnya terluka oleh ranjau darat yang diduga ditempatkan dengan sengaja untuk menargetkan para pengungsi. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!