Sabtu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Agutus 2017 10:50 wib
6.503 views
Erdogan Desak Komunitas Turki di Jerman Tidak Pilih Angela Merkel dalam Pemilu Mendatang
ANKARA, TURKI (voa-islam com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak diaspora besar Turki di Jerman untuk tidak memberikan suara terhadap Kanselir Angela Merkel dalam pemilu Jerman yang akan datang, menyebut partai yang dipimpin oleh sang kanselir "musuh" dari Turki.
"Saya mengimbau semua sebangsa saya di Jerman. Kristen Demokrat, SDP [Partai Sosial Demokrat], Partai Hijau semua musuh Turki. Dukung orang partai politik yang tidak musuh Turki," kata Erdogan wartawan setelah salat Jum'at (18/82017) di Istanbul.
Dia mengatakan pihak-pihak tersebut terlibat dalam "sikap agresif dan tidak sopan terhadap Turki."
Presiden Turki tersebut berkata, "Saya mengundang mereka untuk memberi sebuah pelajaran kepada partai-partai politik di kotak suara."
Jerman akan mengadakan pemilihan parlemen pada 24 September, dengan Kanselir Merkel mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat.
Berlin telah mengecam Erdogan karena "campur tangan" dalam pemilihan Jerman, mengecam pernyataannya sebagai upaya untuk menghasut warga Jerman satu sama lain.
"Itu adalah tindakan campur tangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kedaulatan negara kita," Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan kepada kelompok media RedaktionsNetzwerk pada hari Jumat.
"Gangguan Erdogan dalam kampanye pemilihan Jerman menunjukkan bahwa dia ingin menghasut orang-orang di Jerman melawan satu sama lain," tambahnya.
Merkel mengatakan bahwa tidak akan ada perluasan serikat bea cukai Uni Eropa dengan Turki atau memperdalam hubungan EU-Turki, ucapan yang membuat marah Ankara.
Erdogan mengatakan pada hari Jum'at bahwa komentar Merkel menunjukkan bahwa Jerman telah menjadi negara yang melanggar badan hukum Uni Eropa.
Hubungan antara Turki dan Jerman mulai memburuk setelah kudeta yang gagal di Turki pada 2016.
Jerman berulang kali mengkritik tindakan keras Ankara terhadap tersangka yang terlibat dalam kudeta tersebut, dengan mengatakan bahwa pemerintah Turki telah bertindak melampaui peraturan hukum.
Turki membela tindakan keras tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah di Berlin telah gagal untuk benar-benar mengutuk kudeta tersebut.
Ankara juga mengatakan Berlin memberikan perlindungan kepada militan Kurdi terlarang dan memungkinkan simpatisan mereka untuk melakukan demonstrasi anti-Turki di seluruh Jerman. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!