Sabtu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Agutus 2017 21:45 wib
7.257 views
Demonstran Bentrok dengan Pasukan India di Kasmir Setelah Pembunuhan 3 Jihadis Lokal
KASHMIR, INDIA (voa-islam.com) - Ribuan pemrotes bentrok dengan pasukan pemerintah India di Kashmir yang dikuasai India hari Sabtu (5/8/2017) setelah tiga mujahidin lokal yang gugur dalam baku tembak dengan pasukan keamanan, kata polisi, dengan ketegangan sudah tinggi setelah kematian seorang komandan jihadis yang populer minggu ini.
Tentara dan pasukan khusus polisi anti-mujahidin mengepung sebuah lingkungan di kota Sopore, 45 kilometer barat laut kota utama Srinagar, setelah "informasi spesifik" bahwa jihadis bersembunyi di sebuah rumah di sana, memicu baku tembak.
"Selama pertempuran tersebut, tiga militan LeT (Lashkar-e-Taiba) dieliminasi," sebuah pernyataan polisi mengatakan, menambahkan bahwa tiga senapan serbu otomatis ditemukan dari lokasi bentrokan tersebut.
Saat berita kematian menyebar, bentrokan antara penduduk lokal dan pasukan pemerintah pecah di banyak daerah.
Tiga pemrotes terluka di daerah utara Bandipore, tempat tinggal salah satu pejuang yang gugur, saat tentara menembakkan peluru saat ratusan penduduk setempat yang marah keluar di jalan untuk melempari konvoi pasukan keamanan dengan batu, seorang perwira polisi mengatakan tanpa menyebut nama.
Di lembah selatan Kashmir ribuan pemrotes bentrok dengan pasukan pemerintah yang menembakkan peluru dan menggunakan gas air mata dan granat setrum untuk membubarkan kerumunan orang, yang meneriakkan: "Kami menginginkan kebebasan".
Bentrokan Sabtu terjadi sehari setelah seorang mujahid lokal dan seorang warga sipil dibunuh oleh tentara saat baku tembak di daerah Bijbehara di selatan wilayah bergolak dimana bentrokan semacam itu mulai sering terjadi sejak awal tahun.
Ketegangan meningkat di wilayah yang dikuasai India sejak pasukan pemerintah membunuh seorang komandan kelompok mujahidin LeT yang populer, Abu Dujana, dalam sebuah baku tembak sengit pada hari Selasa.
Kashmir telah dibagi antara India dan Pakistan sejak akhir pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947, namun keduanya mengklaim wilayah tersebut secara penuh.
Kelompok pejuang kemerdekaan, termasuk LeT, telah berjuang selama beberapa dekade melawan 500.000 tentara India yang ditempatkan di wilayah tersebut, menuntut kemerdekaan atau penggabungan bekas kerajaan Himalaya dengan Pakistan.
Puluhan ribu orang, kebanyakan warga sipil tewas dalam pertempuran sejak dimulainya kampanye militer kontra mujahidin pada tahun 1989. (st/nahar)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!