Senin, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Juli 2017 18:05 wib
4.412 views
Qatar Kecam Pernyataan 'Kontradiksi' Blok Pimpinan Saud
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Menteri luar negeri Qatar telah mengecam sebuah pernyataan dari empat negara yang memboikot Doha, menuduh blok yang dipimpin Saudi itu tersebut "kontradiksi" sendiri.
Syaikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pada hari Ahad (30/7/2017) bahwa aliansi tersebut tidak memiliki visi yang jelas dan telah melanggar hukum internasional.
Pada hari Ahad, para menteri luar negeri dari empat negara Arab itu mengatakan bahwa kompromi dalam krisis tersebut bergantung pada Doha untuk menyetujui tuntutan yang telah disiapkan setelah pertemuan di ibukota Bahrain, Manama.
"Komentar yang dibuat oleh para menteri itu tidak jelas dan menunjukkan bahwa mereka tidak bergerak di sepanjang jalur tertentu, selalu ada kontradiksi," Syaikh Mohammed mengatakan kepada Al Jazeera Arabic.
"Hasil dari pertemuan ini adalah bahwa serangkaian kontradiksi telah ditambahkan pada kontradiksi sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan bahwa blok yang dipimpin Saudi itu terus melanjutkan "sebuah kebijakan untuk menolak kompromi dan mengakui bahwa blokade itu ilegal".
Setelah pertemuan di Kairo awal bulan ini, kelompok pimpinan Saudi mendesak Qatar untuk berkomitmen pada "enam prinsip" dalam memerangi terorisme, dan bukannya tuntutan yang awalnya mereka buat.
Mereka juga mengatakan bahwa menutup media yang didanai Qatar seperti Al Jazeera dan The New Arab, yang merupakan salah satu tuntutan prinsip, mungkin tidak perlu dilakukan.
Syaikh Mohammed membantah tuduhan yang dibuat oleh Arab Saudi bahwa Doha berusaha untuk "menginternasionalkan" haji, menuduh Riyadh "mempolitisir" ibadah tahunan umat Muslim ke kota suci Mekah.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain telah memboikot Qatar sejak 5 Juni, menuduhnya mendukung kelompok ekstremis dan hubungan dengan Iran, dalam krisis diplomatik terburuk di kawasan ini selama bertahun-tahun.
Doha secara tegas membantah tuduhan tersebut menuding blok yang dipimpin Saudi untuk memaksakan sebuah "pengepungan" pada emirat kecil tersebut.
Qatar telah menolak daftar 13 tuntutan dari koalisi tersebut, termasuk menutup Al Jazeera, menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup sebuah pangkalan militer Turki.
Upaya diplomatik internasional yang dipimpin oleh Kuwait dan melibatkan Amerika Serikat dan Turki telah gagal untuk mengakhiri krisis.
Qatar mengatakan bahwa mengangkat blokade darat, laut dan udara adalah kondisi yang tidak dapat dinegosiasikan sebelum melakukan dialog dengan para tetangganya. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!