Kamis, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Juli 2017 20:00 wib
4.970 views
Gerak Maju Pasukan SDF Tersendat di Raqqa Menyusul Perlawanan Sengit Islamic State (IS)
RAQQA, SURIA (voa-islam.com) - Banyaknya korban tewas dan terus meningkat serta perlawanan Islamic State (IS) yan lebih tangguh dari pada yang diperkirakan membuat pasukan Kurdi yang didukung AS dilaporkan telah terhambat dalam kemajuan mereka di "ibukota Islamic State (IS) Raqqa.
Seorang juru bicara pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) mengatakan kepada situs web Syria Direct bahwa strategi mereka di wilayah timur kota telah dievaluasi ulang.
"Kami berjuang dan maju dengan sangat hati-hati," kata komandan, yang tidak membocorkan identitasnya seperti dilansir Middle East Eye Rabu (19/7/2017).
Dia menambahkan bahwa "benteng IS tampak lebih kuat" daripada yang sebelumnya diasumsikan.
Pengakuan tersebut telah menyusul laporan lain yang menunjukkan bahwa banyak serangan terhadap Raqqa telah mengalami kesulitan, walaupun pejabat AS yang terlibat dalam serangan tersebut dengan pasti membantah bahwa operasi itu telah ditangguhkan.
"Operasi untuk mengalahkan Daesh [IS] di Raqqa berlanjut," kata Ryan Dillon, juru bicara Operation Inherent Resolve (OIR), dalam sebuah pernyataan di Twitter.
"SDF merebut lebih dari 35km2 dari ISIS pekan ini. SDF belum menghentikan operasinya; tidak benar."
Komandan dari SDF, koalisi Kurdi-Arab yang didominasi oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), juga telah menolak untuk mengakui bahwa mereka telah menghadapi masalah.
"Desas-desus semacam itu menyebar untuk mengotori operasi kami," kata komandan SDF Klara Reqa pada hari Senin. "Pertempuran berlanjut, kita bergerak maju."
SDF mengklaim telah membebaskan delapan lingkungan di Raqqa, termasuk yang terakhir adalah lingkungan Yarmouk, sejak operasi untuk menangkap Raqqa diluncurkan pada tanggal 6 Juni - menyisihkan sekitar 35 persen wilaya Raqqa di bawah kendali SDF, menurut Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah.
Namun serangan tersebut telah membawa korban berat pada SDF dan korban jiwa diperkirakan meningkat tajam.
Pada hari Senin, Pentagon mengatakan bahwa jumlah korban tewas "benar-benar" meningkat, meski tidak mau memberikan angka yang spesifik.
"Kami tahu bahwa Raqqa akan sangat sulit," kata juru bicara Pentagon Jeff Davis. "Ini adalah upaya berhenti dan lanjut yan sangat alami oleh mereka." (st/MEE)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!