Laporan: YouTube Tutup Puluhan Saluran Oposisi Suriah untuk Tutupi Kejahatan Assad

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Manajemen YouTube tiba-tiba menutup setidaknya 50 saluran oposisi Suriah yang mendokumentasikan video penembakan, korban tewas, bantuan dan penyelamatan korban luka-luka, dan distribusi bantuan kemanusiaan, Orient News melaporkan hari Sabtu (15/7/2017).

Di antara yang ditutup adalah chanel YouTube Jaringan Berita Baladi, Zaman Al Wasl, dan Kantor Berita Khotwa.

Namun demikian, tidak ada satu pun saluran rezim Assad, yang memposting cuplikan serangan barbar tentara Assad menurut para aktivis, telah ditutup. Sebaliknya, mereka muncul sebagai anjuran untuk dibuka setiap kali sebuah video yang berhubungan dengan Suriah diputar, yang berarti bahwa penutupan chanel YouTube kelompok oposisi bertujuan untuk menyembunyikan kejahatan Assad dan mengadopsi 'cerita' versi rezim tentang perang di Suriah, sehingga semua yang tersisa adalah rezim ingin menunjukkan kepada dunia.

Menyikapi hal tersebut, para aktivis mengeluarkan sebuah petisi yang bertujuan menyatukan upaya untuk menanggapi langkah yang diambil oleh YouTube. Mereka khawatir Facebook, Twitter, dan situs lainnya bisa mengikutinya, yang akan membungkam suara oposisi dan menutupi kejahatan Assad terhadap orang-orang Suriah. (st/Orient)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Jenderal AS: Pertempuran Raqqa Akan Memakan Waktu Berbulan-bulan
• Qatar dan Turki Tegaskan Tolak Tuntutan Saudi CS untuk Menutup Pangkalan Militer Turki
• Rezim Suriah Klaim Rebut Sejumlah Ladang Minyak di Barat Raqqa dari Islamic State (IS)
• Presiden Turki Erdogan Bersumpah untuk 'Memenggal Kepala Para Penghianat'
• Warga Yordania Berdemo Memprotes Penutupan Masjid Al-Aqsa untuk Jamaah Muslim oleh Israel
• Delegasi Jihad Islam Bertandang ke Kairo untuk Lakukan Pembicaraan dengan Otoritas Mesir
• Israel Tidak Boleh Mengembalikan Jenazah Warga Palestina
• AS Tidak Bisa Memastikan Klaim Kematian Pemimpin Islamic State Abu Bakar Al-Baghdadi