Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Juni 2017 22:15 wib
5.308 views
Rezim Teroris Assad Berencana Lancarkan Kembali Serangan Senjata Kimia pada Oposisi Suriah
DARAA, SURIAH (voa-islam.com) - Rezim teoris Assad sedang mempersiapkan serangan senjata kimia baru dalam jam-jam mendatang yang kemungkinan akan menyerang daerah Houran di selatan Suriah, kata sumber militer oposisi kepada Orient Net Jum'at (30/6/2017).
Sumber tersebut mengatakan bahwa sebuah kekuatan khusus dari Intelijen Angkatan Udara Assad, yang terkait dengan kantor Keamanan Nasional, melakukan pengiriman Selasa lalu untuk mengangkut dua pengiriman senjata kimia dari Pusat Penelitian dan Penelitian Ilmiah di Jamraya di Damaskus di pedesaan barat laut.
Dua pengiriman tersebut diangkut dengan menggunakan truk kargo dan dikirim ke Bandara Militer Belli dan bandara Khalkhala di utara provinsi Suweida, sumber yang sama, yang mengutip satu sumber militer di rezim Assad, mengkonfirmasi.
Mereka mengatakan pengiriman tersebut termasuk bahan kimia yang dilarang secara internasional, dimana rezim Assad masih memiliki sebanyak tiga ton, meskipun mengumumkan untuk memberikan semua senjata kimia kembali pada tahun 2013.
Serangan senjata kimia tersebut ditakuti untuk menghantam daerah-daerah yang telah dikuasai oposisi di Daraa dalam beberapa jam mendatang, serupa dengan serangan yang menimpa kota Khan Sheikhoun di desa Idlib pada bulan April, terutama ketika bahan-bahan kimia tersebut terdapat dalam roket yang bisa tembakkan dari pesawat tempur MiG atau Sukhoi, sumber juga mengatakan.
Sebelumnya pemerintah AS mengatakan bahwa rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad tengah menyiapkan kembali serangan senjata kimia.
”AS telah mengidentifikasi persiapan potensial untuk serangan senjata kimia lain oleh rezim Assad yang kemungkinan akan mengakibatkan pembunuhan massal warga sipil, termasuk anak-anak yang tidak bersalah,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam sebuah pernyataan Senin malam.
”Kegiatannya sama dengan persiapan yang dibuat rezim (Suriah) sebelum serangan senjata kimia pada 4 April 2017,” lanjut Spicer beberapa hari lalu.
AS yang mengklaim berada di Suriah untuk melenyapakan Islamic State sesumbar akan membayar mahal untuk rencananya itu.
”Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, AS berada di Suriah untuk melenyapkan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, jika Assad melakukan serangan pembunuhan massal dengan menggunakan senjata kimia, dia dan tentaranya akan membayar mahal,” tegas Spicer.(st/Orient)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!