Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Juni 2017 15:45 wib
6.968 views
Jerman Putuskan Tarik Pasukan dari Pangkalan Udara Incirlik Turki
BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Pemerintah Jerman pada hari Rabu (7/6/2017) memutuskan untuk menarik pasukan dari Pangkalan Udara Incirlik Turki di tengah ketegangan politik antara Berlin dan Ankara.
Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet Rabu bahwa tentara Jerman yang ditempatkan di pangkalan Turki selatan akan dipindahkan ke sebuah fasilitas militer di Yordania dalam beberapa bulan mendatang.
Von der Leyen mengatakan bahwa relokasi tersebut akan dilakukan secara bertahap untuk menghindari gangguan dalam dukungan Jerman terhadap koalisi global yang memerangi Islamic State (IS).
Merkel: Dialog akan terus berlanjut
Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan bahwa menarik pasukan dari Incirlik tidak akan berarti mengakhiri dialog dan kerja sama dengan Turki di wilayah lain, termasuk upaya bersama untuk mengatasi krisis pengungsi.
"Kami memiliki berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama dengan Turki. Selanjutnya, kita menjaga hubungan ekonomi yang erat. Dalam hal ini, sangat perlu untuk melanjutkan dialog," katanya dalam sebuah konferensi pers di Berlin.
Merkel mengatakan bahwa karena ketidaksepakatan dengan Turki atas permintaan anggota parlemen Jerman untuk mengunjungi pasukan yang ditempatkan di Incirlik tanpa ada batasan, keputusan tersebut diperlukan.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel ke Ankara pada hari Senin gagal menyelesaikan perbedaan antara kedua sekutu NATO atas permintaan pembuat undang-undang.
Ankara telah kecewa dengan sejumlah masalah dengan Jerman, termasuk berbagai anggota parlemen yang secara terbuka mendukung PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, UE dan AS.
Gabriel mengatakan bahwa kunjungan semacam itu sangat penting karena di bawah Konstitusi Jerman, angkatan bersenjata dikendalikan oleh parlemen, bukan pemerintah.
Sejak tahun 2015, Jerman telah menempatkan enam jet pengawasan Tornado dan sebuah pesawat tanker di Incirlik, bersama dengan sekitar 260 personil, memberikan dukungan intelijen dan logistik untuk operasi anti-IS.
Oposisi mendesak selesaikan perbedaan
Markus Loening, anggota senior Oposisi Partai Kebebasan Demokrat, mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan perbedaannya dengan Turki.
"Ini merugikan orang-orang Jerman dan Turki jika hubungan semakin memburuk," katanya kepada Anadolu Agency pada hari Rabu.
"Kami adalah sekutu di NATO, kami melawan ISIS bersama-sama, kami hanya bisa menyelesaikan situasi di Suriah dengan bekerja sama secara erat, situasi pengungsi membutuhkan usaha bersama," katanya.
Loening, komisaris hak asasi manusia Jerman pada 2010-2014, dengan pengalaman panjang dalam hubungan Turki-Jerman, mendesak politisi untuk berusaha lebih keras untuk mengatasi perbedaan mereka.
"Sudah saatnya para pemimpin politik negara kita berkumpul dan memecahkan masalah sebenarnya daripada melakukan perang terhadap isu-isu yang tidak penting. Keamanan kedua negara kita dipertaruhkan," tegasnya. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!