Ahad, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Mei 2017 08:16 wib
4.217 views
Dua Warga AS Tewas Saat Berusaha Lindungi Muslimah dari Kejahatan Islamofobia
NEW YORK (voa-islam.com) - Dua orang tewas ditikam di kereta api ringan Portland ketika kedua orang itu berusaha menghalangi seorang pria melecehkan dua Muslimah, kata polisi Sabtu kemarin (27/5/2017).
Jeremy Joseph Christian, 35 tahun, "mengomel dan mengoceh" di dalam kereta Metropolitan Area Express ketika beberapa orang mendekatinya dan tampaknya berusaha mencegah perilaku buruknya itu," ujar juru bicara polisi Portland Sgt. Pete Simpson. "Namun mereka diserang dengan kejam."
Seorang pria tewas di tempat kejadian dan yang lainnya dinyatakan tewas di rumah sakit, kata Simpson, sedangkan penumpang ketiga dirawat karena luka yang tidak mengancam jiwa.
Dia mengatakan, Christian, yang ditahan tanpa jaminan, menggunakan bahasa kebencian atau bahasa yang bias terhadap dua Muslimah, salah satunya mengenakan jilbab.
Organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Utara, Council on American-Islamic Relations (CAIR), pasca insiden itu hari Sabtu kemarin meminta Presiden Donald Trump untuk mencela meningkatnya kejahatan kebencian terhadap umat Islam, lapor Anadolu Agency.
"Presiden Trump harus berbicara secara pribadi melawan arus pasang Islamofobia dan bentuk-bentuk kefanatikan dan rasisme lainnya di negara kita yang telah diprovokasi oleh berbagai pernyataan, kebijakan yang berdampak negatif pada komunitas minoritas," Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad mengatakan.
Serangan di Portland terjadi pada hari Jumat pada saat 1,6 miliar Muslim di dunia bersiap-siap untuk memasuki bulan suci Ramadhan.
Juru bicara kepolisian Simpson mengatakan: "Pikiran kita ada pada komunitas Muslim. Kejadian seperti ini hanya menanamkan rasa takut di komunitas tersebut.
"Kami telah mengulurkan tangan sebelum kejadian ini kepada rekan komunitas Muslim dan para imam mengenai patroli ekstra selama bulan Ramadhan. Kami ingin meyakinkan mereka bahwa patroli ekstra itu akan terus berlanjut," tambahnya.
Portland sendiri adalah rumah bagi sekitar 50.000 Muslim.
Tersangka Christian menghadapi tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Dia memiliki catatan kriminal penculikan, perampokan, dan pemilikan senjata ilegal.[fq]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!