Kamis, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Mei 2017 12:15 wib
6.563 views
Perwira Terkait Kudeta Turki Gunakan Serial Games of Thrones Sebagai Alat untuk Singkirkan Rival
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Serial drama fantasi AS Games Of Thrones disebut dalam sebuah dakwaan terhadap sekelompok perwira militer yang diduga terkait dengan kelompok yang merencanakan upaya kudeta Juli lalu di Turki, kata seorang pejabat pengadilan pada hari Rabu (17/5/2017).
Pertunjukan sukses HBO itu ditunjuk dalam sebuah dakwaan terhadap 136 pengacara militer yang dituduh terkait dengan Organisasi Teroris Fetullah (FETO), yang menurut Ankara merencanakan kudeta yang gagal.
Para tersangka dikatakan telah ditugaskan ke pengadilan militer yang komplotan tersebut rencananya akan dirikan jika kudeta 15 Juli telah berhasil, kata sang pejabat tanpa menyebut nama karena pembatasan untuk berbicara dengan media.
Salah satu saksi kunci dalam dakwaan - Letnan Volkan Yetistirici, seorang jaksa penuntut di Angkatan Laut Turki - menyelidiki lima guru militer di Sekolah Tinggi Militer Maltepe di Izmir pada tahun 2011 atas pemutaran pertunjukan serial Games of Thrones kepada para siswa.
Para guru tersebut konon menunjukkan tayangan episode - yang dikenal karena sering menampilkan ketelanjangan dan berdarah nya - untuk membantu siswa memperbaiki bahasa Inggris mereka.
Dalam kasus yang dikenal dengan Games of Thrones Investigation, mereka dikenai tuduhan "menghina Turki" dan "eksploitasi seksual" karena memutar serial tersebut untuk usia 18 tahun ke bawah dan kemudian dipecat dari tentara.
Pada bulan Oktober tahun lalu, mereka dibebaskan oleh Mahkamah Konstitusi saat memutuskan hak mereka atas pengadilan yang adil telah dilanggar.
Dalam surat dakwaan - disiapkan oleh Kantor Jaksa Penuntut Umum Ankara dan dikirim ke Pengadilan Tinggi Penalti ke-16 pada hari Selasa - Yetistirici menjelaskan bagaimana penyelidikan tersebut tidak dilakukan dengan benar, kata sang pejabat.
Dia mengatakan para perwira terkait FETO membingkai kelima guru tersebut. Komandan FETO yang sama ini kemudian mengajukan gugatan terhadap Yetistirici saat dia menolak untuk mengadili kasus 2011 tersebut.
Yetistirici menambahkan bahwa FETO biasanya memasukkan daftar hitam para hakim dan jaksa yang tidak terikat pada organisasi mereka. "Karakteristik terbesar dari organisasi ini adalah memiliki struktur tipe sel dan jaringan intelijen profesional," katanya dalam dokumen tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan perwira militer dipenjara dalam kasus-kasus yang kemudian terbukti telah dibuat oleh anggota FETO yang dicurigai. Para perwira tersebut kemudian dibersihkan.
Kasus semacam itu biasanya ditandai sebagai rencana FETO untuk menghapus anggota non-anggota FETO dari posisi senior agar anggota kelompok dapat mengambil peran mereka.
Dipimpin oleh Fetullah Gulen yang berbasis di AS, kelompok tersebut dikatakan telah merencanakan usaha kudeta Juli, yang menyebabkan 249 orang tewas.
Upaya untuk melemahkan pemerintah diduga berpusat pada infiltrasi hulu negara, terutama militer, polisi dan peradilan. (st/AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!