Sabtu, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Mei 2017 13:45 wib
5.073 views
1200 Orang Pejuang Anti-Assad dan Keluarga Mereka Meninggalkan Damaskus Menuju Idlib
DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Lebih dari 1.200 orang termasuk pejuang oposisi pada hari Jum'at (12/5/2017) meninggalkan dua distrik yang sebelumnya mereka kuasai di Damaskus di bawah sebuah kesepakatan yang akan membawa pemerintah Suriah lebih dekat untuk menguasai secara ibukota negara tersebut.
Selama lebih dari dua tahun, pemerintah Presiden Bashar Assad telah memuji 'kesepakatan rekonsiliasi' tersebut sebagai cara terbaik untuk mengakhiri perang brutal di negara tersebut. Bagaimanapun, kesepakatan itu dicapai setelah wilayah-wilayah oposisi tersebut diblokade sangat ketat, sehingga bahkan bantuan PBB sulit sekali masuk, dan dibombardir habis-habisan tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil.
Evakuasi Jum'at adalah bagian dari kesepakatan pertama untuk ibukota Suriah itu sendiri.
Menurut kantor berita negara Suriah SANA, 718 pasukan termasuk di antara 1.246 orang yang dievakuasi dari distrik Barzeh dan Tishrin di Damaskus.
"Keluarnya pejuang bersenjata dan keluarga mereka akan selesai dalam beberapa gelombang dalam beberapa hari mendatang sampai distrik tersebut benar-benar terbebas dari tanda-tanda orang bersenjata," kata SANA.
Sebelumnya pada hari Jum'at, SANA mengatakan bahwa 664 orang termasuk 103 pejuang oposisi telah meninggalkan distrik utara Barzeh, namun tidak memberikan jumlah untuk Tishrin.
Seorang sumber dari Pasukan Pertahanan Nasional pro-pemerintah mengkonfirmasi jumlah pengungsi yang sama dari Barzeh dan mengatakan kepada AFP bahwa mereka berangkat dengan 12 bus.
"Evakuasi adalah bagian dari kesepakatan yang dicapai pertama kali di Barzeh, yang distrik sebelah timur laut Tishrin kemudian ditambahkan," kata sumber tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa perundingan selama berbulan-bulan telah dilakukan untuk mengamankan evakuasi tiga distrik oposisi di Damaskus: Barzeh, Tishrin dan Qabun, juga di timur laut.
Kesepakatan untuk Barzeh dicapai terlebih dahulu dan evakuasi dimulai pada hari Senin, dengan 1.022 orang termasuk 560 pejuang oposisi meninggalkan distrik tersebut dan menuju ke utara negara tersebut.
Pembicaraan mengenai Tishrin berlanjut secara rahasia sepanjang minggu hingga Jumat, menurut Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Belum ada kesepakatan di Qabun, di mana pasukan pemerintah pada hari Kamis menguasai sejumlah blok apartemen dan sebuah pembangkit listrik, kata Observatorium.
Abdel Rahman mengatakan bahwa kemajuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendorong oposisi di sana untuk bergabung dalam kesepakatan evakuasi.
Pemerintah Suriah telah mengumumkan niatnya untuk memasukkan lebih banyak lingkungan Damaskus dalam kesepakatan tersebut, di antaranya Qabun dan kamp Yarmuk Palestina di selatan. (st/ZW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!