Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 25 April 2017 17:00 wib
7.007 views
Pemilih Muslim Prancis Didesak Pilih Capres Independen Emmanuel Macron
PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Kepala Masjid Agung Paris pada hari Senin (24/4/2017) meminta Muslim Prancis untuk memilih kandidat independen Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden yang menentukan pada 7 Mei.
Dalil Boubakeur mendesak hampir 5 juta Muslim negara tersebut untuk "memilih secara besar-besaran" untuk memilih Macron, menggambarkan putaran kedua pemungutan suara sebagai "menentukan nasib Prancis dan kelompok minoritas agamanya."
"Masjid Agung Paris dan Federasi Nasional (FGMP) menyerukan umat Islam di Prancis untuk memilih secara massal kandidat Emmanuel Macron," Boubakeur mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Tanpa referensi yang jelas untuk kandidat sayap kanan Marine Le Pen, pemimpin Muslim senior Prancis tersebut mengatakan bahwa warga negara Prancis harus memahami "ancaman yang terkandung dalam gagasan xenofobia yang berbahaya bagi kohesi kita".
Muslim "harus memilih diantara kandidat yang membela persaudaraan antar warganegara, bukan perselisihan atau kebencian," tambahnya.
Macron menggungguli pemimpin sayap kanan Le Pen dengan 24,01 persen suara dibanging Le Pen yang mendapat 21,30 persen pada putaran pertama hari Ahad, menurut Kementerian Dalam Negeri.
Beberapa serikat mahasiswa Prancis dan gerakan anti-sayap kanan seperti SOS RACISM menyerukan untuk memblokir kandidat sayap kanan di babak kedua, dan melakukan demonstrasi di seluruh Prancis pada Senin malam, dalam upaya untuk meyakinkan orang untuk tidak memilih Le Pen .
Demonstrasi tersebut direncanakan di Paris, Bordeaux, Toulouse, Grenoble dan kota-kota lainnya.
Polisi membuat setidaknya 29 penangkapan setelah bentrokan meletus di Place de la Bastille di Paris timur pada hari Ahad.
Kerumunan orang muda, bercampur dengan anggota kelompok anarkis dan anti-fasis, berkumpul untuk memprotes Le Pen yang finis di tempat kedua dan kebijakan garis keras, anti-imigrannya.
Survei yang memproyeksikan bentrokan putaran kedua antara Macron dan Le Pen telah secara konsisten menunjukkan kandidat sentris tersebut menang dengan selisih yang nyaman.
Jajak pendapat pertama yang dipublikasikan setelah hasil hari Ahad menunjukkan Macron mengalahkan kandidat kanan Le Pen di putaran kedua dengan 61 persen dengan 39 persen.
Presiden baru akan dikonfirmasi secara resmi pada pertengahan Mei.
Jajak pendapat presiden harus diikuti oleh pemilihan legislatif dua putaran untuk memilih parlemen pada bulan Juni. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!