Senin, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Maret 2017 07:15 wib
6.601 views
Erdogan Sebut Eropa Telah Membuka Kedoknya Sekarang
ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Kedok Eropa telah terbongkar dan wajah aslinya telah mengungkapkan kepada dunia menyusul larangan baru terhadap para menteri Turki oleh Jerman dan Belanda, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan hari Ahad (12/3/2017).
Berbicara pada seremoni International Benevolence Awards di Halic Congress Center di Istanbul, Erdogan mengatakan peristiwa baru-baru di Eropa menunjukkan beberapa "tanda-tanda peningkatan fasisme, rasisme, dan Islamofobia" di bagian dunia tersebut.
Dia menyebut larangan menteri Turki yang hanya ingin bertemu komunitas expat mereka sebagai "manifestasi dari perkembangan Islamofobia".
"Barat telah membuang topeng mereka dalam beberapa hari terakhir," kata Erdogan.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Prancis untuk tidak "terlibat dalam permainan seperti ini".
Pekan lalu, menteri Turki dilarang mengadakan rapat umum dengan masyarakat Turki di dua kota Jerman menjelang referendum 16 April di Turki.
Pada hari Sabtu, pemerintah Belanda pertama membatalkan izin penerbangan menteri luar negeri Turki ke Belanda dan kemudian memblokir sebuah konvoi yang membawa menteri kebijakan keluarga dan sosial Turki memasuki konsulat Turki di Rotterdam.
Para menteri tersebut juga akan bertemu dengan warga Turki menjelang referendum reformasi konstitusi 16 April.
Erdogan menolak semua pembenaran yang dibuat untuk larangan terhadap para menteri Turki.
"Apakah mereka akan mengatakan mereka tidak mengundang [menteri]?
"Saya bisa pergi ke negara manapun dengan paspor saya, baik sebagai diplomat dan dalam kerangka kebebasan perjalanan," katanya.
Mengulangi perbandingan yang ia buat sebelumnya terhadap langkah semacam itu dengan praktek era Nazi, Erdogan mengatakan Belanda "pergi terlalu jauh dengan tidak mengizinkan Konsul Jenderal [untuk bertemu Menteri perempuan Turki] diluar konsulat."
Pekan lalu, Erdogan juga membandingkan larangan Jerman terhadap rapat umum referndum warga Turki dengan praktik Nazi.
Presiden Turki itu mengatakan negara-negara yang terlibat dalam tindakan semacam itu melawan Turki akan segera "mempelajari apa itu diplomasi internasional".
Tentang pemilu mendatang di Belanda, dia mengatakan Turki akan secara erat menyaksikan hasil pemilu dan memutuskan sikap masa depan mereka di negara Eropa tersebut.
"Jika Anda mengorbankan hubungan Turki-Belanda untuk sebuah pemilu, Anda akan membayar mahal," tambahnya.
Menyerukan sanksi global
Kemudian, berbicara pada sebuah rapat umum di provinsi Kocaeli Barat, Erdogan menyerukan masyarakat internasional untuk mengangkat suara mereka dan menjatuhkan sanksi terhadap Belanda.
"Saya menyerukan semua lembaga Uni Eropa dan semua lembaga yang bekerja untuk melindungi demokrasi, hak asasi manusia dan supremasi hukum untuk mengangkat suara mereka melawan Belanda dan bahkan menjatuhkan sanksi pada negara itu," katanya.
"Belanda bertindak seperti republik pisang ketika melawan anggota Uni Eropa dan sebuah negara hukum," tambahnya. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!