19 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rezim Teroris Assad Pada Proses Pemakaman di Harasta

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan teroris Assad pada Sabtu (18/2/2017) malam melakukan pembantaian baru terhadap warga sipil di kota Harasta di pedesaan timur Damaskus, menewaskan dan melukai banyak warga sipil.

Sembilan belas warga sipil tewas oleh serangan mortir pasukan teroris Assad saat prosesi pemakaman di bagian barat dari Harasta, dekat pinggiran lingkungan al-Qaboon, puluhan pelayat sedang pergi untuk mengubur warga sipil tewas yang kehilangan nyawanya oleh serangan Assad di lingkungan al Qaboon sebelumnya pada Sabtu, kata koresponden Orient News Hadi al-Munajed.

Serangan mortir itu juga menyebabkan banyak yang terluka, dengan puluhan dalam keadaan kritis. Hal ini membuat jumlah korban tewas mungkin untuk bertambah, sang wartawan menambahkan.

Puluhan keluarga mulai melarikan diri dari rumah mereka di Harasta ke pedesaan timur Damaskus sebagai akibat dari kejadian ini dan pemboman sebelumnya terhadap lingkungan al-Qaboon oleh rezim Assad.

Sebelumnya pada Sabtu pagi, rezim teroris Assad tanpa pandang bulu membombardir banyak lingkungan di Damaskus dengan roket dan artileri. Serangan dilaporkan terjadi di lingkungan Barzeh, al-Qaboon dan Tishreen. (st/Orient)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Ulama 'Radikal' Mesir yang Dihukum Seumur Hidup di AS, Syaikh Umar Abdul Rahman Meninggal di Penjara
• Libanon Tawarkan 250.000 USD untuk Informasi Nasib 9 Tentara Mereka yang Ditawan Islamic State (IS)
• Pentagon Klaim Para Pemimpin dan Birokrat Islamic State (IS) Mulai Mengungsi dari Raqqa Suriah
• Bela Ikhwanul Muslimin, Erdogan Sebut IM Organisasi Ideologis Bukan Kelompok Bersenjata
• Laporan: Serangan Gagal AS di Yakla Justru Bunuh Kepala Suku Pro-Pemerintah Yaman, Bukan AQAP
• Benyamin Netanyahu Desak Donald Trump Akui Dataran Tinggi Golan di Suriah Sebagai Bagian Israel
• Dubes UEA untuk Afghanistan Akhirnya Tewas Akibat Luka yang Diderita dalam Pemboman di Kandahar
• Jerman Keluarkan Perintah Penangkapan Terhadap Komandan IS Atas Tuduhan Kejahatan Perang