Sabtu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Februari 2017 08:34 wib
9.214 views
Khalid Sheikh Mohammed Sebut Kebijakan Luar Negeri AS Sebabkan Serangan 11 September
GUANTANAMO, KUBA (voa-islam.com) - Dalang dari serangan 11 September 2001, Khalid Sheikh Mohammed, menulis surat kepada mantan presiden Barack Obama mengatakan padanya bahwa peristiwa yang dikenal Barat sebagai 9/11 adalah akibat langsung dari kebijakan luar negeri AS dan kematian orang yang tidak bersalah yang mereka telah sebabkan.
Surat 18 halaman Khalid Sheikh Mohammed, yang diterbitkan oleh media lokal, ditujukan kepada "kepala ular, Barack Obama," pemimpin "negara penindasan dan tirani."
Surat itu tertanggal 8 Januari 2015, tetapi baru mencapai Gedung Putih dua tahun kemudian di hari-hari terakhir kepresidenan Obama, menurut laporan berita, setelah seorang hakim militer memerintahkan kamp penjara Guantanamo di mana Mohammed ditahan untuk mengirimkan surat itu.
"Bukan kami yang memulai perang melawan Anda dalam 9/11, itu adalah Anda dan para diktator Anda di tanah kami," tulisnya.
Dia mengatakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berada di sisi para pembajak pada hari yang menentukan ketika pesawat-pesawat terbang dipandu ke Menara Kembar di New York, Pentagon dan satu lapangan di Pennsylvania.
"Allah membantu kita dalam melakukan 9/11, menghancurkan ekonomi kapitalis, menangkap Anda dalam keadaan lengah, dan mengekspos semua kemunafikan kalian dari klaim lama dipegang untuk demokrasi dan kebebasan," tulis Mohammed.
Meski dalam suratnya mencantumkan banyak kekecewaan atas "pembantaian brutal dan biadab" AS sejak dari perang Vietnam hingga penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Mohammed memfokuskan kemarahannya pada nasib Palestina dan dukungan AS untuk Israel.
"Tanganmu masih basah dengan darah saudara-saudara kami dan anak-anak yang tewas di Gaza," tulisnya dalam paragraf pembukaan.
Bersamaan dengan surat tersebut, Muhammad mengirim naskah 51 halaman berjudul "Apakah Aku akan Mati ketika Tentara Salib Melaksanakan vonis Kematian? Kebenaran tentang Kematian." Naskah itu digambarkan dengan gambar sebuah jerat.
Mohammed menghadapi kemungkinan hukuman mati karena diduga mendalangi pembajakan pesawat yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Muhammad disiksa dengan waterboarding sebanyak 183 kali pada Maret 2003 dan ditahan di sebuah situs penjara rahasia CIA di luar negeri.
Dalam surat itu, ia menjelaskan bahwa "jika vonis pengadilan Anda saya harus hidup di penjara, saya akan sangat senang berada sendirian di sel saya untuk menyembah Allah di sisa hidup saya dan bertobat kepada-Nya atas semua dosa dan kesalahan saya."
"Dan jika pengadilan Anda memvonis saya mati, saya akan lebih bahagia untuk bertemu Allah dan nabi-nabi dan melihat teman-teman terbaik saya yang Anda bunuh secara tidak adil di seluruh dunia dan untuk melihat Syaikh Usama Bin Ladin," tambahnya, mengacu pada pemimpin pendiri Al-Qaidah yang gugur dalam serangan AS di kota Abbottabad Pakistan pada Mei 2011 lalu. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!