Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 27 Desember 2016 09:00 wib
5.361 views
Jenderal Mansour Al-Turki: Lebih dari 2000 Warga Saudi Berjihad di Luar Negeri
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Lebih dari 2.000 warga Saudi berjuang di luar negeri dengan kelompok-kelompok jihad, dengan lebih dari 70 persen dari mereka berada di Suriah, kementerian dalam negeri kerajaan mengatakan, menurut laporan yang diterbitkan Senin (26/12/2016).
"Jumlah warga Saudi yang terbukti (berada) di daerah konflik adalah 2093," kata juru bicara kementerian dalam negeri Jenderal Mansour al-Turki kepada koran harian Al-Hayat.
Sekitar 1540 pejuang berada di Suriah, di mana para jihadis telah berbondong-bondong sejak Islamic State (IS) menguasai sebagian besar wilayah pada tahun 2014.
147 lainnya berada di Yaman, yang merupakan basis dari al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), yang dianggap oleh Washington sebagai afiliasi paling berbahaya dari jaringan jihad Al-Qaidah.
31 lain diyakini berada di Afghanistan atau Pakistan, kata Turki, sementara hanya lima yang diyakini berada di negara tetangga, Irak.
Pejabat itu mengatakan 73 orang Saudi juga telah ditahan di luar negeri "atas tuduhan terkait dengan aksi terorisme", tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Maret lalu, The New Arab melakukan penyelidikan latar belakang 121 anggota "unit jibaku" Islamic State, dan mengungkapkan warga negara Saudi merupakan jumlah terbesar dari para pelaku bom jibaku.
The New Arab menganalisa 121 dokumen dari sebuah file resmi IS yang bernama "para martir", yang dibocorkan oleh situs berita Suriah Zaman al-Wasl, mengungkapkan bahwa pelaku bom jibaku dari lebih dari 20 negara telah mendaftar untuk yang disebut "unit kesyahidan" .
Warga Saudi berada di daftar atas pejuang IS yang telah mendaftarkan diri mereka untuk dilatih untuk melakukan serangan jibaku dengan jumlah 32, memilih kematian dengan meledakkan diri sebagai perlawan dalam "Pasukan inghimassi" - pasukan yang menceburkan diri ke garis musuh tanpa niat untuk pulang dalam keadaan hidup.
Pada formulir tersebut, sebagian besar pejuang Saudi mengisi asal kebangsaan mereka sebagai "Gulfi atau Jazrawi" atau menggunakan istilah "tanah dua Masjid Suci" bukan Arab Saudi. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!