Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 21 Desember 2016 18:01 wib
7.463 views
Pejuang Oposisi di Timur Aleppo Siap Melawawan Jika Dihentikan Rezim Assad Saat Evakuasi
ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah di kota terkepung Aleppo mengenakan sabuk peledak dan siap untuk melawan jika pasukan pro-Assad berupaya untuk menghentikan mereka meninggalkan Aleppo timur, menurut wartawan terakhir di bekas benteng oposisi tersebut.
Rekaman video yang diposting pada hari Selasa (20/12/2016) oleh Bilal Abdul Kareem, seorang wartawan AS yang telah terjebak di Aleppo timur selama berminggu-minggu, menunjukkan seorang pejuang bertopeng memakai apa yang tampaknya rompi peledak di bawah jaketnya dan membawa senjata Kalashnikov.
Kareem mengatakan bahwa para pejuang mempersiapkan untuk meninggalkan Aleppo, menyusul evakuasi sudah sekitar 25.000 orang dari timur yang sebelumnya dikuasai oposisi di kota terbesar Suriah tersebut.
"Ini adalah sebuah sabuk peledak. Ini adalah apa yang banyak para pejuang kenakan karena mereka merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai rezim untuk menjaga kata-nya bahwa mereka akan memiliki perjalanan yang aman untuk pergi," kata Kareem.
"Jika mereka dihentikan mereka siap untuk bertempur."
Tidak dijelaskan dalam rekaman tersebut kepada kelompok mana petempur tersebut berafiliasi.
Kareem mengatakan kepada MEE ada perwakilan dari sekitar 22 kelompok tempur yang masih terjebak di Aleppo timur. Dia mengatakan ada garis mobil berkilo-kilometer panjangnya yang memuat pejuang dan keluarga mereka.
Sebagian besar warga sipil sekarang telah pergi, meskipun beberapa warga terluka dan dokter dan perawat tetap tertinggal di belakang.
"Mereka merasa, mereka seharusnya, sesuai perjanjian dengan pihak lain, telah pergi pagi ini," kata Kareem.
"Bagaimanapun mereka merasa, mereka [pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya] terus untuk berunding kembali dan ini membuat mereka frustrasi."
Ditanya apakah langkah itu beresiko memprovokasi pasukan pro-pemerintah, Kareem mengatakan para pejuang oposisi memiliki "banyak pengalaman dalam hal berurusan dengan rezim dan mereka hanya tidak mempercayai pasukan pro-Assad".
"Mereka pikir adalah mungkin bahwa mereka ingin pergi melalui titik persimpangan dan di suatu tempat di sana ada akan terjadi semacam kesulitan dan jika ada masalah mereka pasti akan siap untuk itu," katanya.
Meskipun demikian, Kareem mengatakan pejuang oposisi ingin untuk pergi dan menyerahkan Aleppo timur untuk pasukan pemerintah Suriah.
"Mereka merasa ada potensi masalah. Pada saat yang sama mereka sangat tertarik untuk mengatakan bahwa mereka tidak ingin ada masalah. Mereka hanya ingin memenuhi perjanjian dan menyerahkan kota ke pasukan Assad dan kemudian mereka akan pergi."
Di bawah kesepakatan yang disepakati antara pejuang oposisi dan pemerintah Suriah dan sekutunya, baik pejuang dan warga sipil dijamin perjalanan yang aman ke daerah yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib di barat.
Evakuasi berlanjut dari Aleppo timur pada Selasa, meskipun ribuan orang masih diyakini menunggu untuk pergi.
Seorang pejabat oposisi di Turki mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bahkan setelah ribuan orang telah meninggalkan pada hari Senin, hanya sekitar setengah dari warga sipil yang ingin pergi telah melakukannya.
Namun tentara Suriah menyebarkan pesan ke Aleppo Timur, Selasa, memperingatkan bahwa mereka siap untuk memasuki daerah itu siang hari dan mendesak pejuang oposisi untuk mempercepat evakuasi mereka.
Evakuasi telah dimulai, berhenti dan mulai lagi beberapa kali selama beberapa hari terakhir karena ketidak saling percayaan, dan di tengah kekhawatiran di pihak oposisi bahwa tentara Suriah dan milisi Syi'ah asing bayaran yang menjadi sekutunya tidak akan membiarkan para pejuang pergi.
Sebuah operasi paralel untuk mengevakuasi warga dari desa dua Syiah-mayoritas dikepung oleh para pejuang oposisi di Idlib dilakukan setelah pemerintah Syi'ah Iran memaksa pihak oposisi untuk menyepakatinya jika evakuasi terhadap warga Sunni di timur Aleppo tidak ingin diganggu. (st/MEE)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!