Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 16 Desember 2016 19:00 wib
7.540 views
Jumawa Berhasil Rebut Aleppo, Iran Sesumbar Kirim Pasukan Syi'ah untuk 'Bebaskan' Bahrain dan Yaman
TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Pimpinan Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) hari Kamis (16/12/2016) mengancam untuk campur tangan langsung di Bahrain dan Yaman, sebagaimana yang mereka lakukan secara terang-terangan di Suriah dan setelah merasa jumawa membantu rezim teroris Bashar Al-Assad merebut kembali kota Suriah, Aleppo dari pejuang oposisi.
Komentar itu dilaporkan oleh media Iran setelah apa yang mereka gambarkan sebagai "kemenangan di Aleppo," sebuah kemenangan yang sejatinya pasukan pro-rezim Assad peroleh dengan mengekploitasi penduduk sipil di bagian timur diawali dengan blokade yang menyebabkan kelaparan, bombardir biadab tanpa pandang bulu, pembantaian dan pengusiran terhadap warga Sunni di wilayah tersebut.
Aleppo dianggap sebagai salah satu benteng oposisi; Namun, rezim Suriah merebutnya dengan bantuan dan dukungan dari pasukan militer Iran dan Rusia.
Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran, Jenderal Hossein Salami, sesumbar kepada kantor berita negara Iran (IRNA): "Kemenangan di Aleppo akan membuka jalan untuk membebaskan Bahrain."
Dia menambahkan bahwa pasukan Syi'ah Iran siap untuk berangkat ke Bahrain, Yaman dan Irak setelah Aleppo.
"Orang-orang dari Bahrain akan mencapai keinginan mereka, orang-orang Yaman akan senang, dan penduduk Mosul [di Irak] akan mencicipi kemenangan, ini semua janji-janji ilahi," kata pejabat senior Iran.
Kerajaan Sunni Bahrain dan Yaman, yang berpenduduk mayoritas Sunni, mengalami gejolak terus menerus menyusul dukungan rezim Teheran pada para pemberontak Syi'ah di negara tersebut untuk menciptakan kekacauan. Sementara di Irak dan Suriah mereka mengirim langsung para pejabat militer, baik yang masih aktif atau telah pensiun dan ditugaskan kembali, maupun pasukan reguler untuk bertempur melawan mujahidin, di Yaman, Teheran lebih banyak mendukung dengan dana dan persenjataan untuk pemberontak Syi'ah Houtsi kaki tangan mereka.
Hingga kini ratusan pasukan Syi'ah Iran sendiri telah mati di Suriah selama beberapa tahun terakhir untuk membela rezim teroris Assad yang hampir saja keok melawan mujahidin. Iran juga telah kehilangan nyawa ribuan milisi Syi'ah asing asal Afghanistan, Pakistan Libanon serta Irak yang mereka bayar untuk mendukung Assad melawan mujahidin. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!