Rabu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Desember 2016 22:45 wib
11.980 views
Warga Dunia Lakukan Protes Tunjukkan Solidaritas untuk Warga Terkepung di Timur Aleppo
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Demonstrasi diadakan di kota-kota di dunia pada Selasa (13/12/2016) malam untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga sipil di distrik-distrik terakhir di timur Aleppo yang dikuasai pejuang oposisi menyusul berbagai laporan pembantaian oleh pasukan rezim teroris Assad.
Aleppo telah berada di bawah pengepungan dan penembakan selama bertahun-tahun, namun perlawanan oposisi akhirnya hancur dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan laporan dari kekejaman lebih lanjut yang dilakukan oleh pasukan rezim dan milisi Syi'ah asing bayaran Iran di kota itu.
Di London, ratusan orang berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Theresa May di 10 Downing Street untuk memprotes kurangnya aksi oleh Inggris dalam melindungi penduduk sipil kota itu. Menurut penyelenggara acara, sebuah kelompok yang disebut Youth4Aleppo, para pengunjuk rasa berkumpul untuk menuntut "pengiriman tak terbatas dari bantuan kemanusiaan - termasuk air, dijatuhkan dari udara - dan evakuasi yang aman terhadap semua warga sipil dan non-kombatan dari Aleppo".
Sebuah demo kecil juga digelar di Manchester oleh masyarakat Suriah dan pendukung oposisi.
Sementara itu di Turki Istanbul, ribuan orang juga turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas untuk warga Sunni di Aleppo, melakukan protes di luar kedutaan Rusia.
Protes ini terjadi ketika Turki mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa kesepakatan gencatan senjata disepakati antara Rusia dan oposisi Suriah untuk memungkinkan pejuang oposisi untuk mengevakuasi Aleppo timur.
Bagaimanapun, kesepakatan itu runtuh menyusul intervensi rezim Syi'ah Iran di mana para milisi Syi'ah asing bayaran mereka mencegah evakuasi warga sipil dan membombardir distrik-distrik di Aleppo timur
Di tempat lain di Turki, postingan media sosial menunjukkan gambar perempuan Turki yang telah mencat boneka-boneka untuk melambangkan anak-anak tewas di gerak maju brutal rezim Suriah.
Pada hari yang sama, protes serupa diadakan di ibukota Belgia Brussel dan di Malmo di Swedia, di mana pesan yang sama dari kemarahan atas kelambanan internasional untuk menyelamatkan warga sipil diungkapkan.
Di Suriah sendiri, protes juga digelar di daerah yang dikuasai pejuang oposisi. Postingan media sosial pada hari Selasa menunjukkan warga sipil sambil memegang lilin di udara terbuka di wilayah yang dikuasai pemberontak, Ghouta, sebuah kota yang menarik perhatian dunia pada tahun 2013 ketika rezim Suriah melakukan salah satu serangan kimia terburuk dari perang terhadap warga sipil.
Jatuhnya timur Aleppo, yang telah menggagalkan gerak maju rezim teroris Assad sejak 2012, akan menjadi pukulan besar bagi oposisi Suriah dan mengekspos banyak warga sipil untuk ancaman kekerasan lebih lanjut. Menurut PBB, laporan yang dapat dipercaya telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 82 warga sipil - termasuk 11 perempuan dan 13 anak-anak - telah dieksekusi oleh pasukan rezim teroris Assad dalam beberapa hari terakhir.
Saksi di lapangan juga telah menjelaskan adegan pembantaian mengerikan, termasuk perkosaan dan pembunuhan tanpa pandang bulu oleh pasukan pemerintah dan milisi Syi'ah bayaran pendukung Assad.
Setelah pernah menjadi pusat ekonomi dan budaya di Suriah, Aleppo sekarang menjadi kota yang hampir hancur total menyusul bertahun tahun pemboman dan pengepungan oleh rezim terhadap daerah yang sebelumnya dikuasai pejuang oposisi tersebut. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!