Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Desember 2016 19:30 wib
5.539 views
Pasukan Yaman Cegat Pengiriman Drone Mata-mata untuk Pemberontak Syi'ah Houtsi
MAARIB, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah sah Yaman di Maarib hari Senin (12/12/2016) menangkap sebuah truk sarat muatan termasuk pesawat-pesawat "drone mata-mata".
Ini merupakan penyeludupan perangkat persenjataan tersembunyi terbaru yang berhasil dicegat sebelum mencapai pemberontak Syi'ah Houtsi.
Drone-drone tersebut dilaporkan disembunyikan di bawah truk yang membawa suku cadang mobil dan motor listrik, menurut Kolonel Nasser al-Tariq.
Pemberontak "penggunaan drone untuk memata-matai posisi tentara nasional dan pasukan oposisi di medan perang" katanya, tanpa menyebutkan apakah pengiriman itu masuk melalui pantai barat atau di perbatasan Oman.
Perkembangan terbaru ini terjadi hanya sepekan setelah sebuah laporan yang dirilis oleh kelompok riset independen yang berbasis di Inggris menyarankan saluran senjata yang dijalankan dari Iran, melalui Somalia dan Yaman, untuk mempersenjatai pemberontak Syi'ah Houtsi.
Penelitian Persenjataan Konflik (CAR) menyatakan dalam laporan yang baru dirilis bahwa sejumlah besar senjata Iran sedang ditransfer ke Yaman menggunakan dhow.
"Analisis CAR dari materiil yang disita ... menunjukkan adanya saluran senjata yang membentang dari Iran ke Somalia dan Yaman, yang melibatkan transfer, oleh dhow, dari jumlah yang signifikan senjata yang diproduksi Iran dan senjata yang berasal dari stok Iran," laporan yang diterbitkan itu mengatakan.
Hasil itu ditemukan setelah kelompok riset independen tersebut menganalisis tiga cache rudal anti-tank, peluncur roket dan senjata ringan dan kecil lainnya yang ditemukan dan disita oleh AS dan sekutunya di Laut Arab.
CAR mengatakan senjata tersebut "mungkin disuplai dengan keterlibatan pasukan keamanan Iran", meskipun pemerintah Syi'ah Iran berulang kali tidak mau mengakui klaim yang menyatakan mereka memasok pemberontak Syi'ah kaki tangan mereka di Yaman dengan persenjataan.
Pengiriman itu berisi ribuan senapan serbu AK-47, rudal anti-tank, senapan sniper dan "bagian lain dari peralatan lainnya, sistem persenjataan yang lebih tinggi," kata Wakil Laksamana Kevin Donegan.
Yaman telah diguncang oleh konflik sejak pemberontak Syi'ah Houtsi yang menjadi kaki tangan Iran di Yaman mencaplok ibukota Sanaa dan bagian besar lainnya dari negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut pada tahun 2014, mendorong intervensi militer oleh koalisi yang dipimpin Saudi pada Maret tahun lalu dalam mendukung pemerintah yang diakui secara internasional. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!