Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Desember 2016 09:45 wib
6.729 views
Jet Tempur Rusia Kembali Jatuh Ke Laut Saat Akan Mendarat di Kapal Induk Admiral Kuznetsov
LAUT MEDITERANIA (voa-islam.com) - Sebuah pesawat tempur Rusia kedua dari kapal induk Admiral Kuznetsov telah jatuh saat mencoba mendarat di kapal yang bermarkas di laut Mediterania tersebut, kantor berita The New Arab melaporkan hari Senin (5/12/2016).
Jet tempur Sukhoi Su-33 menghantam air pada upaya kedua untuk mendarat di kapal induk tersebut pada Jum'at, ketika gagal mengait kabel saat mendarat, The Aviationist melaporkan.
Pilot Rusia berhasil keluar dari pesawat sebelum dijemput oleh helikopter.
"Setelah melakukan misi tempur di atas Suriah jet tempur Sukhoi-33 melewati landasan pacu saat berusaha mendarat di kapal induk Admiral Kuznetsov. Kegagalan sistem kabel penangkap adalah alasannya," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
"Pesawat di deck terus melakukan misi mereka," lanjut pernyataan itu.
Admiral Kuznetsov satu-satunya hanya kapal induk angkatan laut Rusia, dan penyebaran nya ke Mediterania timur dimaksudkan untuk menjadi pengubah permainan dalam perang Suriah.
Sejauh ini, pemboman besar-besaran dan serampangan Rusia di lingkungan sipil Aleppo Timur dan daerah sipil lain yang dikuasai pejuang oposisi telah membantu lonjakan pasukan rezim Suriah merebut beberapa bagian kota utara tersebut, tapi kapal induk itu sendiri telah mengalami berbagai masalah.
Pada pertengahan November, pesawat tempur Rusia lain MIG-29 yang berbasis di kapal induk Laksamana Kuznetsov juga jatuh ke laut saat mendarat.
Sementara itu, laporan media menunjukkan bahwa Rusia telah menyerah menggunakan kapal induk tersebut untuk operasi di Suriah, dan bahwa keandalan kapal tersebut selalu dalam pertanyaan.
Su-33 dan Mig-29 yang sebelumnya bermarkas pada kapal induk Admiral Kuznetsov terlihat di aspal markas pangkalan udara Rusia di Latakia Suriah, mengisyaratkan bahwa operasi telah beralih ke lapangan udara darat, Business Insider melaporkan.
Iran juga telah mengindikasikan kemungkinan mengizinkan pesawat-pesawat Rusia untuk menggunakan pangkalan udara mereka di barat negara itu untuk serangan di Suriah.
Analis percaya bahwa ini adalah tanda bahwa Moskow sedang mencari lokasi alternatif untuk pesawat-pesawat perang mereka.
Bagaimanapun, Moskow telah membantah laporan-laporan ini, Senin, mengklaim Laksamana Kuznetsov adalah sepenuhnya beroperasi dan "mandiri.
"Semua pelayaran oleh kelompok kami - termasuk pemimpin kelompok kapal induk pengangkut pesawat Admiral Kuznetsov - direncanakan dengan cara yang memungkinkan mereka tetap benar-benar mandiri dan independen dari logistik pantai," komandan angkatan laut Rusia Vladimir Korolyov mengatakan menurut media pemerintah Moskow.
Rusia memasuki perang pada bulan September 2015, meluncurkan serangan bom terutama pada warga sipil Suriah dari pangkalan udara di Latakia dan membantu Presiden Bashar al-Assad kembali mendapatkan keuntungan setelah serangkaian kekalahan dari mujahidin.
Kapal induk Rusia tiba di lepas pantai Suriah pada 12 November setelah dilaporkan menderita masalah teknis selama perjalanan nya yang berarti kapal itu harus ditarik ke Mediterania Timur dengan kapal lain.
Laksamana Kuznetsov dimaksudkan untuk memainkan peran kunci dalam serangan rezim di Aleppo, yang sejauh ini telah mendorong pejuang oposisi ke seperempat bagian selatan Timur Aleppo tetapi mengakibatkan pembantaian massal penduduk sipil kota itu.
Pemboman biadab Rusia juga telah mengakibatkan ribuan kematian warga sipil, menurut LSM, dengan rumah-rumah warga, rumah sakit dan sekolah-sekolah diyakini telah sengaja ditargetkan oleh angkatan udara Moskow. (st/tna)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!