Presiden Duterte Sebut Filipina Kemungkinan Akan Keluar dari ICC Mengikuti Rusia

MANILA, FILIPINA (voa-islam.com) - Presiden Rodrigo Duterte pada hari Kamis (17/11/2016) memperingatkan bahwa Filipina mungkin juga menarik keanggotaannya dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan mengikuti Rusia, mengutip kritik dari negara-negara Barat untuk pembunuhan yang disebabkan oleh perangnya terhadap narkoba.

"Saya mungkin mengikuti [Rusia], kata Duterte dalam sambutannya saat keberangkatan untuk menghadiri konferensi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Peru.

Pada hari Kamis, Rusia mengatakan secara resmi menarik diri dari ICC.

Keputusan Rusia ini ditandatangani langsung oleh Presiden Vladimir Putin. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan ICC telah gagal memenuhi harapan.

"Mahkamah tersebut tidak memenuhi harapan yang dicanangkannya dan tidak benar-benar independen," tulis pihak Kementerian Luar Negeri Rusia dalam keterangannya.

Duterte juga mengatakan ia bersedia untuk bergabung dengan Rusia dan Cina jika mereka memutuskan untuk menciptakan sebuah "tatanan dunia baru."

"Jika Rusia dan China memutuskan untuk menciptakan sebuah tatanan dunia baru, aku akan menjadi yang pertama untuk bergabung," katanya.  (st/inquaire)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Serangan Udara Rusia dan Suriah Bunuh 77 Warga Sipil Sunni di Aleppo
• Jaksa Penuntut Militer Libanon Nyatakan FSA sebagai Organisasi Teororis
• 13 Tentara Pro-Assad Tewas dalam Serangan Balasan Jaisyul Islam di Timur Ghouta T
• Negara Uni Eropa Khawatir Meningkatnya Jihadis Asing yang Kembali dari Irak dan Suriah
• Bashar Al-Assad: Donald Trump Sekutu Alami Jika Penuhi Janji Lawan 'Teroris'
• Pakistan Perintahkan 108 Guru Terkait Organisasi Teroris Fetullah (FETO) untuk Pergi
• Negara Timur Tengah dan Afrika Utara Sebut Pemerintah Syi'ah Iran Sponsori Terorisme
• Hamas dan Anggota Parlemen Arab di Knesset Kecam RUU Pembatasan Surara Adzan Israel