Kelompok Bersenjata Libya Tuntut 4 Juta Euro untuk Pembebasan Sandera Asal Itali dan Kanada

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Sebuah kelompok bersenjata yang menculik dua warga Italia dan seorang pria Kanada, yang diculik di Libya, menuntut uang tebusan sebesar 4 juta Euro untuk pembebasan tiga sandera.

Ketiga orang asing itu diculik pada 20 September dekat Ghat di Libya selatan oleh kelompok yang dipimpin oleh seorang pria Aljazair terkait dengan Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) tapi bertindak atas nama sendiri, sumber keamanan mengatakan kepada East Tengah Mata .

Sumber tersebut mengatakan bahwa kelompok itu menuntut uang tebusan sebesar 4 juta Euro untuk tiga sandera, yang diculik pada 20 September dekat Ghat di Libya selatan.

Dua orang Italia, Bruno Cacace, 56, dan Danilo Calonego, 68, dan seorang pria Kanada bernama Frank, bekerja sebagai insinyur untuk perusahaan Italia Contratti Internazionali Costruzioni (CO.I.COS) di bandara Ghat.

Meskipun daerah di mana mereka diculik adalah hotspot AQIM terkenal, tampaknya bahwa para penculik itu bertindak atas nama sendiri, kata sumber-sumber.

"Kelompok ini terdiri dari warga Libya dan Aljazair dan dipimpin oleh seorang pria Aljazair. Namanya Abdellah Belakahal," kata seorang sumber keamanan Aljazair kepada MEE Senin (11/10/2016).

Pemerintah Aljazair, yang mempertahankan hubungan dekat dengan suku daerah Tuareg dan Toubou, diminta oleh pihak berwenang Italia untuk memfasilitasi negosiasi antara pemerintah dan para penculik.

Sumber keamanan Aljazair mengatakan kelompok Belakahal mengancam "untuk menyerahkan sandera itu kepada AQIM atau sel Islamic State (IS)" jika uang tebusan tidak dibayar.

Para penyandera juga diduga menuntut, selain uang tebusan, pembebasan dua tahanan, di antaranya saudara Belakahal yang di penjara karena perdagangan senjata.

MEE diberitahu oleh sumber yang dapat dipercaya di Ghat bahwa negosiasi sedang dipimpin oleh suku-suku Libya yang bertindak sebagai perantara. (st/MEE)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pasukan Angkatan Udara Saudi Tembak Jatuh Rudal Pemberontak Syi'ah Houtsi
• Laporan: IRGC 'Eksekusi' Anggotanya yang Menolak Dikirim untuk Berperang di Suriah
• Rusia akan Jadikan Tartous Sebagai Pangkalan Angkatan Laut Permanen di Suriah
• Rusia Serukan Penyelidikan Serangan Udara Saudi yang Menewaskan Ratusan Pemberontak Syi'ah Houtsi
• IHS Klaim Wilayah Islamic State (IS) di Irak dan Suriah Berkurang Lebih 25 Persen Sejak 2015
• Myanmar Salahkan Muslim Rohingya atas Penyerangan yang Menewaskan 9 Polisi di Perbatasan
• Rezim Assad Rebut Kembali 2 Desa di Pedesaan Utara Hama dari Pasukan Oposisi Suriah
• Rezim Assad Manfaatkan Bentrokan antar Sesama Pejuang Oposisi Untuk Rebut Desa-desa di Hama