Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 30 Juli 2016 19:00 wib
6.116 views
Turki Tutup Pagkalan Udara dan Semua Barak Militer yang Digunakan dalam Upaya Kudeta Gagal
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Pangkalan udara yang berfungsi sebagai markas utama perencanaan tentara kudeta pada 15 Juli di Ankara dan barak militer di ibukota dan Istanbul yang digunakan dalam upaya kudeta yang gagal akan ditutup, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan hari Jum'at (29/7/2016).
"Pangkalan Udara Akinci yang menjadi sarang pengkhianat akan ditutup dan akan berubah menjadi tempat di mana kenangan para martir kami akan tetap hidup," kata Yildirim saat berpidato kepada kerumunan di distrik Kazan di Ankara, yang merupakan rumah bagi pangkalan tersebut.
Yildirim juga berjanji untuk menutup semua barak militer dari mana tank-tank keluat dan helikopter lepas landas di Istanbul dan Ankara selama upaya kudeta yang gagal.
Ia mengatakan barak militer yang direncanakan akan ditutup termasuk Hasdal di Istanbul, serta Maltepe, Mamak, Ankara, Guvercinlik dan sekolah penerbangan militer di Ankara. Namun, perdana menteri mencatat bahwa hanya pangkalan udara AKINCILAR yang akan ditutup dalam hal pangkalan udara.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan menutup barak yang menjadi markas tank dan kendaraan lapis baja di pusat-pusat kota dan memindahkan mereka ke pinggiran kota, sementara juga menegaskan perlunya restrukturisasi tentara.
Pangkalan udara AKINCILAR digunakan sebagai pusat upaya kudeta pada malam 15 Juli, yang dipersalahkan pada Organisasi Teroris Fethullahist (FETO).
Kepala Staf Umum Jenderal Hulusi Akar dan komandan pasukan dibawa ke markas tersebut dan ditawan oleh tentara pro-kudeta. Namun, mereka semua kemudian dibebaskan dalam operasi pasukan khusus pada dini hari 16 Juli.
Pada saat-saat pertama kali dari upaya kudeta, jet tempur F-16 terbang di ketinggian rendah di Ankara. Markas polisi Ankara diserang oleh jet dan helikopter sementara markas departemen pasukan khusus Golbasi dibom oleh pesawat pro-kudeta, menewaskan 17 polisi dan dua personil dari operator satelit Turksat.
Sementara itu, tank dan kendaraan lapis baja yang dikirim dari Komando Angkatan Darat Pertama di Istanbul menutup dua jembatan kota untuk lalu lintas. Bagaimanapun, tentara pemberontak di Jembatan Bosphorus kemudian menyerah kepada pasukan keamanan setelah usaha kudeta yang gagal.
Pada dini hari 16 Juli, jet tempur dan helikopter membom parlemen Turki, menandai pemboman pertama dalam sejarahnya.
Menurut pernyataan oleh Staf Umum, total 8.651 tentara mengambil bagian dalam upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli, membuat total jadi 1,5 persen dari personel militer. Dikatakan 1.676 tentara yang dari peringkat dan file sementara 1.214 adalah taruna militer.
Militer juga menambahkan bahwa 35 pesawat, termasuk 24 jet tempur, 37 helikopter, 74 tank, 246 kendaraan lapis baja dan tiga kapal perang digunakan dalam upaya kudeta, sementara 3.992 senjata ringan yang digunakan oleh tentara yang berpartisipasi dalam upaya kudeta. (st/hd)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!