Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 20 Juni 2016 09:30 wib
6.376 views
Syi'ah Hizbullata Menderita Korban Berat dalam Pertempuran dengan Mujahidin di Selatan Aleppo
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Kelompok militan Syi'ah Hizbullata Libanon telah menderita korban sangat berat di pedesaan selatan di provinsi utara Suriah Aleppo, menimbulkan korban tewas dan cedera tertinggi sejak pertempuran Qusayr 2013, aktivis oposisi Suriah telah mengumumkan dilansir AFP hari Ahad (19/6/2016).
Partai ini telah kehilangan sedikitnya 25 petempur dalam bentrokan yang telah berlangsung selama beberapa hari, para aktivis mengatakan, di tengah pengumuman resmi oleh pihak mereka tentang kematian dan laporan tentang hilangnya beberapa anggota yang nasibnya masih belum diketahui.
"Hizbullah (baca;Hizbullata) dan Iran yang kecewa dengan fakta bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia tidak mendukung mereka," Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, mencatat bahwa tentara Suriah dan sekutunya "mungkin kapan saja kehilangan kota al-Hader di selatan dari Aleppo karena absennya dukungan udara Rusia yang terus berlanjut."
Sementara itu kelompok aktivis lain, Sham News Network mengatakan bahwa koalisi sebagian besar faksi-faksi Islam Jaisyul Fath menguasai penuh 3 kota yang dikuasai rezim Assad dalam hitungan jam.
"Faksi Jaisyul Fath (dipimpin Jabhat Al-Nusrah) merebut kota Khalsa dan pindah ke Zitan dan Birna sebelum membebaskan mereka hanya dalam beberapa jam," jaringan oposisi Sham News Network melaporkan, menambahkan bahwa "lebih dari 50 anggota milisi Syia'h tewas di tiga kota tersebut. "
"Pasukan oposisi maju menuju kota al-Hader dan mengumpulkan para pejuang mereka di sekitarnya," kata jaringan itu, mencatat bahwa "kota tersebut adalah benteng utama dari pasukan Syi'ah Iran dan milisi Syi'ah asing yang beroperasi di bawah komando mereka."
Intervensi Syi'ah Hizbullata dalam konflik Suriah bersama pasukan rezim telah membantu Damaskus mencapai beberapa kemenangan militer dan mengizinkan kelompok militan Syi'ah bersenjata di Libanon itu untuk membersihkan sebagian besar wilayah perbatasan Libanon-Suriah dari mujahidin.
Sejak 2013, Syi'ah Hizbullata Libanon, partai yang didukung Iran, telah mengirimkan ribuan pejuang - antara 5.000 hingga 6.000, menurut ahli Syi'ah Hizbullata Waddah Sharara - untuk membantu rezim melawan keduanya pejuang oposisi sekuler dan jihadis.
Mereka mengirim 2.000 pejuang pada satu waktu rotasi, kata Sharara.
Para ahli mengatakan Syi'ah Hizbullata telah kehilangan 1.000 sampai 2.000 pejuang dalam konflik, termasuk komandan senior. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!