Rabu, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Maret 2016 14:34 wib
5.098 views
Erdogan : Kelompok Militan Kurdi Kehilangan 5.000 Milisinya
DIYARBAKIR (VOA-ISLAM.COM) -- Pasukan keamanan Turki telah menewaskan lebih dari 5.000 militan dari kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, sejak gencatan senjata dengan pemerintah Turki runtuh Juli lalu, tegas Presiden Tayyip Erdogan, Senin, 28/03/2016.
Jumlah angka yang ada pada fihak PKK itu, merupakan pukulan besar bagi organisasi yang telah dilancarkan kampanye bersenjata, dan menuntut otonomi di wilayah tenggara di Turki sejak tahun 1984.
Dalam pidatonya Erdogan juga mengatakan angkatan bersenjata Turki telah kehilangan 355 tetaranya yang tewas dalam periode yang sama, ungkap kantor berita Anadolu, Senin.
Wilayah Turki terus berkecamuk kekerasan oleh kelompok PKK, sejak Juli, dan n pasukan keamanan terus memerangi PKK dan sayap pemuda, yang dikenal sebagai Gerakan Patriotik Revolusioner Pemuda (YDG-H), di pusat-pusat perkotaan yang berpenduduk padat. Pertempuran itu telah menandai periode paling baruk bagi kelompok separatis PKK selama dua dekade ini.
Pada hari Senin, seorang pejabat lokal yang terpilih di Sarioren, di provinsi Sanliurfa, ditembak mati oleh militan PKK setelah membajak mobilnya, kata sumber-sumber keamanan. Mereka melarikan diri setelah meledakkan mobilnya yang menargetkan sebuah kendaraan militer. Tiga tentara terluka dalam ledakan tersebut, kata mereka.
Pihak militer mengatakan 25 militan PKK tewas di kota-kota Nusaybin, Sirnak dan Yuksekova dalam bentrokan pada akhir pekan.
Pada hari Minggu, dua tentara tewas dan tujuh luka-luka dalam bentrokan di kota Nusaybin, yang berada di perbatasan Suriah, ketika kelompok militan meledakkan bom di sebuah gedung, dan pasukan keamanan sedang mencari pelakunya, kata sumber-sumber keamanan. Ledakan itu mengakibatkan lima tentara luka.
Dalam insiden terpisah di Nusaybin, seorang tentara tewas oleh tembakan sniper, dan seorang polisi tewas dalam serangan bom.
Turki terus disibukan oleh kelompok Kurdi yang menjadi perpanjangan Zionis-Israel. Sekurangnya sudah tiga kali serangan bom bunuh diri di kota Ankara, yang menjadi jantung ibukota Turki, dna mengakibatkan banyak korban. (hamzah/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!