Jum'at, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Maret 2016 08:45 wib
5.899 views
3 Sandera Asing Abu Sayyaf Lakukan Permohonan Terakhir untuk Diselamatkan di Video
SULU, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Tiga orang asing yang diduga diculik oleh sebuah kelompok terkait Islamic State (IS) di Filipina selatan hampir enam bulan yang lalu telah memohon untuk keselamatan mereka dalam rekaman yang diunggah ke internet.
Sebuah video di halaman Facebook dari "Abu Muhammad" pada hari Kamis (10/3/2016) menunjukkan warga Kanada John Ridsdel dan Robert Hall dan warga Norwegia Kjartan Sekkingstad bertelanjang dada dan dikelilingi oleh orang-orang bersenjata.
Hall mengidentifikasi para penculik mereka sebagai Abu Sayyaf.
Tiga orang tersebut, dalam keadaan terborgol memohon bantuan pada pemerintah mereka untuk menjamin pembebasan mereka, mengatakan bahwa jika tuntutan penculik mereka tidak dipenuhi mereka akan dibunuh.
"Untuk perdana menteri Kanada dan kepada orang-orang Kanada di dunia, tolong lakukan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan mereka dalam waktu satu bulan atau mereka akan membunuh saya, mereka akan mengeksekusi kami," Ridsel - konsultan pertambangan Kanada - memohon ketika seorang pria berambut panjang memegang sebuah parang ke lehernya.
video itu adalah yang kedua yang muncul sejak ketiganya diculik dari sebuah resor di Samal Island di Davao del Norte pada bulan September dengan Filipina Marites Flor.
Dalam video pertama, para penculik menuntut 1 miliar Peso untuk masing-masing tiga orang asing tersebut.
"Pemerintah Kanada harus membawa kita keluar dari sini cepat," Sekkingstad menambahkan dalam video Kamis, mengatakan bahwa mereka sedang disandera di Sulu Island - kubu Abu Sayyaf yang terletak di selatan negara itu.
"Ini adalah pesan terakhir kepada keluarga, teman dan pihak berwenang ... ikuti negosiasi dan coba untuk penuhi tuntutan mereka atau kita semua mati," tambahnya.
Brigadir Jenderal Restituto Padilla, komandan Sulu Joint Task Force, menolak saat diminta oleh Anadolu Agency untuk mengomentari video terbaru tersebut mengatakan ia masih melihat itu secara penuh.
Pemerintah Filipina telah berulang kali mempertahankan kebijakan tidak ada negosiasi atau tebusan dengan kelompok-kelompok tersebut.
Abu Sayyaf - yang dilaporkan telah berjanji setia untuk Islamic State (IS) - juga menahan pria Belanda yang mereka culik lebih dari tiga tahun yang lalu di Tawi-Tawi dan mantan pendeta Italia yang ditawan tahun lalu di Zamboanga del Norte. (st/wb)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!