Selasa, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Maret 2016 09:00 wib
6.803 views
Ribuan Orang Berisiko Mati Kelaparan di Wilayah Terkepung di Suriah
NEW YORK (voa-islam.com) - Kepala hak asasi manusia PBB pada hari Senin (29/2/2016) memperingatkan bahwa ribuan orang berisiko mati kelaparan selama pengepungan yang berdampak terhadap hampir setengah juta orang di Suriah.
"Membuat kelaparan disengaja terhadap orang-orang secara tegas dilarang (dan dianggap) sebagai sebuah senjata perang. Melalui perpanjangan, begitu juga pengepungan, yang menghalangi warga sipil dari barang penting seperti makanan," kata Zeid Ra'ad al-Hussein.
Dalam pidato pembukaan sidang tahunan utama Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Zeid menunjuk situasi putus asa dari perkiraan 480.000 orang "yang saat ini terjebak di kota-kota dan desa-desa yang terkepung di Suriah - dan telah, dalam beberapa kasus terjadi selama bertahun-tahun."
Para pekerja bantuan mengatakan beberapa lusin orang telah meninggal karena kelaparan di Madaya saja. Kota Sunni yang diblokade oleh rezim Nusyariyah Assad dan sekutunya dari milisi Syi'ah Hizbullaat Libanon ini menjadi simbol penderitaan warga Suriah yang terkepung setelah gambar mengejutkan warga kelaparan menyebar bulan lalu.
Tapi Zeid memperingatkan situasi bisa jauh lebih mengerikan.
"Ribuan orang mungkin telah mati kelaparan," katanya.
Pernyataannya muncul setelah PBB sedang mempersiapkan untuk memberikan bantuan kepada ribuan warga sipil terkepung di Suriah pada Senin di tengah gencatan senjata rapuh.
Gencatan senjata besar pertama dalam lima tahun, yang setelah tiga hari sebagian besar tetap dilanggar oleh pasukan pemerintah Suriah dan milisi-milisi Syi'ah sekutunya, diharapkan untuk memperbolehkan pekerja bantuan untuk membawa pasokan ke tambahan bagi 154.000 orang yang tinggal di daerah yang terkepung selama lima hari ke depan.
Tapi Zeid menyesalkan bahwa sebelum gencatan senjata yang dimulai pada hari Sabtu, hak asasi manusia di negara itu telah "dilanggar secara mengejutkan" selama hampir lima tahun.
"Lingkungan perumahan, sekolah dan pasar telah dihantamoleh puluhan ribu serangan udara, ribuan bom barel telah dibuang dari helikopter ke jalan-jalan dan rumah-rumah," katanya.
Bom barel merupakan wadah yang dikemas dengan pecahan peluru dan bahan peledak improvisasi dan biasanya dijatuhkan dari helikopter militer. Bom ini menjadi "favorit" rezim Assad karena amunisinya yang murah. Bom terlarang ini diyakini telah menewaskan ribuan orang di Suriah sejak konflik dimulai pada awal tahun 2011.
Zeid juga mengecam bahwa beberapa pihak "secara sengaja menargetkan unit-unit medis, atau mengabaikan dengan sembrono," mencatat bahwa setidaknya 10 rumah sakit dan unit medis lainnya telah rusak atau hancur sejak awal tahun.
Menurut pejabat AS, sejak 30 September, Rusia - sekutu lama rezim Assad - telah tanpa pandang bulu menargetkan daerah-daerah sipil dan konvoi bantuan kemanusiaan dan berbagai fasilitas di Suriah termasuk fasilitas medis beberapa waktu lalu, yang mengarah ke berbagai korban sipil. (st/alaraby)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!