Sabtu, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Februari 2016 11:15 wib
7.458 views
Departemen Kehakiman AS akan Paksa Apple untuk Bekerja Sama dengan FBI Buka IPhone Syed Farook
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Kehakiman AS pada hari Jum'at (19/2/2016) mengajukan mosi untuk memaksa Apple untuk bekerja sama dengan FBI untuk membuka iPhone yang diyakini berisi informasi tentang serangan penembakan mematikan di San Bernardino.
Dokumen pengadilan mengatakan telepon genggam tersebut mungkin berisi komunikasi dan data sebelum dan sekitar saat penembakan yang menewaskan 14 korban di California Desember lalu.
Hakim AS Sheri Pym mengeluarkan perintah awal pekan ini bagi Apple untuk menyediakan bantuan teknis untuk penyelidikan FBI.
Tapi CEO Apple Tim Cook mengatakan raksasa teknologi itu akan menolak untuk mematuhi permintaan untuk membangun pintu belakang dan menggunakannya untuk meretas iPhone, mengutip perlindungan privasi para pengguna.
Para pemimpin industri teknologi lainnya, termasuk Facebook dan Twitter, telah berkumpul di sekitar Cook atas pendiriannya untuk tidak mematuhi perintah pengadilan.
"Penolakan Apple saat ini untuk mematuhi perintah pengadilan, meskipun kelayakan teknis untuk melakukannya, tampaknya bukan didasarkan pada kepedulian mereka terhadap model bisnis dan strategi pemasaran merek publik mereka," menurut mosi tersebut. Ini juga menolak klaim Apple, mengatakan "perintah itu tidak meminta Apple untuk membuat sebuah backdoor ... meretas penggunanya sendiri ... dan itu tidak memberikan pemerintah kekuasaan untuk mencapai ke dalam perangkat siapa pun tanpa surat perintah atau otorisasi pengadilan ... dan memungkinkan Apple untuk menguasai hak perwalian perangkat lunak mereka setiap saat".
Telepon yang berada di bawah pengawasan itu diyakini milik Syed Rizwan Farook, salah satu tersangka yang meninggal dalam serangan San Bernardino.
Ponsel itu sendiri properti dari mantan majikan Farook, Departemen Kesehatan Umum San Bernardino County.
Badan ini telah memberikan izin kepada penyidik untuk meretas perangkat tersebut.
Kepala FBI mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa 10 digit kode dari telepon yang bersangkutan tidak dapat didekripsi.
Apple memiliki waktu sampai 26 Februari untuk secara resmi mengajukan penentangan terhadap perintah pengadilan asli. Sebuah sidang dijadwalkan pada bulan Maret di California.
Sementara itu, menyikapi penolakan Apple untuk membantu FBI, kandidat terdepan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump telah menuntut boikot produk-produk Apple.(st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!