Jum'at, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Februari 2016 09:15 wib
4.871 views
Laporan: AQAP Rebut 5 Kota di Yaman Selatan dalam 2 Pekan Terakhir
SHABWA, YAMAN (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) telah memperluas kekuasaan mereka di seluruh Yaman selatan dengan merebut lima kota, termasuk ibukota provinsi, selama dua pekan terakhir, The Long War Journal melaporkan hari Kamis (11/2/2016)
AQAP mengambil "kontrol penuh" Houta, ibukota provinsi Lahj, pada 26 Januari menurut Al-Araby Al-Jadeed. Milisi pro-pemerintah di kota itu telah melarikan diri ketika para pejuang AQAP "menyerbu lembaga-lembaga publik" dan meledakkan kantor polisi.
Setelah merebut Houta, AQAP berbaris di empat kota di provinsi Abyan dan Shabwa, benteng tradisional untuk kelompok-kelompok jihad. Pada 1 Februari AQAP merebut Azan di Shabwa tanpa perlawanan.
Kota berikutnya yang jatuh ke tangang AQAP adalah Mahfid, sebuah kota di provinsi Abyan, pada 4 Februari menurut Al-Masdar Online. AQAP mengibarkan bendera mereka dan mendirikan pos-pos pemeriksaan keamanan di sepanjang kota itu. Mahfid, sebagaimana Azan, diambil tanpa perlawanan dari pasukan keamanan.
Selain itu, AQAP baru-baru mengambil alih kota pesisir Shoqra dan ahwar di provinsi Abyan, menurut sebuah laporan dari AFP tanggal 8 Februari.
Lima kota itu adalah pusat populasi besar terbaru di Yaman selatan yang jatuh di bawah lingkup pengaruh Al-Qaidah. Kota pertama yang jatuh ke tangan mereka adalah Mukalla, ibukota provinsi Hadramout, pada bulan April 2015. AQAP meluncurkan beberapa serangan profil tinggi di pangkalan militer Yaman sebelum mengambil ibukota provinsi tersebut.
Pada bulan Desember 2015, AQAP menyerbu Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, dan kota terdekat Jaar dari setelah bentrokan dengan pasukan keamanan Yaman.
Selain kota-kota di atas yang diketahui dikuasai AQAP, kelompok itu juga menguasai daerah pedesaan di provinsi Abyan, Shabwa, dan Hadhramaut.
AQAP berusaha untuk mengelola wilayah yang baru-baru ini mereka rebut, dan mempromosikan upaya pada media sosial. Baru-baru ini, AQAP telah menitikberatkan upaya untuk menyediakan jasa layanan sosial serta memberlakukan syariah, atau hukum Islam, di Mukalla, Zinjibar, dan Jaar.
AQAP telah merebut kembali wilayah yang hilang dari mereka pada 2012 setelah pemerintah Yaman, dengan bantuan AS, meluncurkan serangan di Yaman selatan. AQAP menguasai sebagian besar wilayah selatan Yaman, termasuk Zinjibar dan sejumlah kota di Abyan dan Shabwa dari Mei 2011 sampai jatuhnya 2012.
AQAP telah mengambil keuntungan dari perang saudara kacau di Yaman, yang dimulai pada 2014. Kelompok tersebut saat ini sedang memerangi pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutunya dari pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh di satu sisi, dan Presiden sah Yaman Abdu Rabbu Mansur Al-Hadi dan koalisi negara-negara Teluk pimpinan Saudi di sisi lain.
Sementara AQAP dan pasukan-pro-Hadi sama-sama berperang untuk mengusir pemberontak Syi'ah Houtsi dari selatan dan tengah Yaman, AQAP juga telah mengambil keuntungan dari kekacauan dan menyita daerah-daerah di mana pasukan Hadi lemah atau tidak ada. (st/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!