Sabtu, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Januari 2016 16:15 wib
5.941 views
Taliban Lebih Kuat Sejak Invasi AS di Afghanistan Tahun 2001
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah kelompok pengawas pemerintah AS mengatakan bahwa kelompok Taliban lebih kuat dari sebelumnya meski telah berlalu lebih dari 14 tahun invasi AS ke Afghanistan.
Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (Sigar) membuat pengumuman dalam laporan kuartalannya kepada Kongres yang diterbitkan hari Jum'at (29/1/2016), mencatat bahwa kelompok Taliban menguasai lebih banyak bagian dari negara itu daripada kapan pun sejak pasukan AS menyerbu Afghanistan pada tahun 2001.
Laporan suram itu menambahkan bahwa ekonomi yang sudah rapuh Afghanistan memburuk dan beberapa aspek dari upaya rekonstruksi bermasalah, seperti mendapatkan lebih banyak anak perempuan untuk bersekolah, telah tercemar dengan tuduhan penipuan.
"Kurangnya keamanan telah membuat hampir tidak mungkin bagi banyak bahkan beberapa pejabat AS dan Afghanistan untuk keluar untuk mengelola dan memeriksa proyek-proyek rekonstruksi yang didanai AS," John Sopko, inspektur jenderal, menulis dalam laporan itu.
Washington dilaporkan telah menghabiskan lebih dari 113 miliar USD (-+ Rp.1580 trilyun) pada rekonstruksi Afghanistan, sebuah angka yang dalam hal dolar konstan melampaui apa yang dihabiskan AS untuk membangun kembali Eropa Barat setelah Perang Dunia II di bawah Marshall Plan.
Sementara itu, banyak kritikus melihat upaya bantuan sipil Afghanistan sebagai sebuah kegagalan boros. Pemeriksaan Sopko tentang sebagian kecil dari pengeluaran menemukan $ 17 miliar untuk biaya yang dipertanyakan hanya dalam waktu tiga tahun.
Laporan ini juga menemukan bahwa pemerintah Afghanistan dukungan Barat membayar untuk berbagai sekolah-sekolah "hantu", guru-guru "hantu" dan siswa-siswa "hantu" yang tidak ada, sebuah skandal yang menimbulkan pertanyaan klaim warga Amerika tentang merombak sistem pendidikan Afghanistan.
Pekan lalu, Sopko menuduh Satuan Tugas Operasi untuk Bisnis dan Stabilitas (TFBSO) "merencanakan proyek-proyek secara buruk dan disalahpahami" di Afghanistan.
TFBSO, sebuah divisi dari Pentagon didirikan pada tahun 2006 untuk "menstabilkan" ekonomi Afghanistan dan Irak pasca-invasi, telah menghabiskan 800 juta USD untuk proyek-proyek pembangunan selama periode lima tahun.
AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada 7 Oktober 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror (baca;Islam).
Meskipun janji sebelumnya untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada akhir masa kepresidenannya, Obama telah mengumumkan rencana untuk menyimpan 5.500 pasukan di negara itu ketika ia meninggalkan kantor pada 2017. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!