Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Januari 2016 11:30 wib
3.096 views
Maroko Tahan Warga Belgia yang Dituduh Terkait Langsung dengan Pelaku Serangan Paris
RABAT, MAROKO (voa-islam.com) - Maroko mengatakan hari Senin (18/1/2016) pihaknya telah menahan seorang pria Belgia keturunan Maroko yang dikatakan secara langsung terkai dengan beberapa dari mereka yang berada di balik serangan di Paris pada bulan November.
Kementerian dalam negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka, ditangkap pada hari Jum'at di kota pelabuhan Al-Muhammadiyah dekat Casablanca dan Rabat, memiliki "hubungan langsung dengan beberapa" dari pelaku serangan Paris.
Pernyataan itu mengatakan pria itu telah melakukan perjalanan ke Suriah bersama dengan salah satu pelaku bom jibaku yang meledakkan dirinya di distrik Saint-Denis di Paris utara dekat stadion nasional Stade de France.
Sementara di Suriah tersangka, yang tidak disebutkan namanya, awalnya bergabung dengan afiliasi Al-Qaidah Suriah Jabhat Al-Nusra, sebelum menghubungkan dengan Daulah Islam (IS), yang mengklaim serangan Paris.
Selama tinggal di Suriah ia mengambil pelatihan militer dan membuat koneksi dengan para komandan IS, termasuk "dalang dari serangan di ibukota Perancis," kata pernyataan itu.
Tersangka telah memasuki Maroko melalui Belanda, setelah perjalanan dari Suriah melalui Turki, Jerman dan Belgia, kata pernyataan itu.
Jaksa di Prancis telah mengidentifikasi tersangka perencana serangan November di Paris sebagai warga negara Belgia Abdelhamid Abaaoud, yang gugur dalam baku tembak dengan polisi setelah beberapa hari serangan gencar.
Intelijen Maroko membantu para penyidik Prancis meneliti jejak Abaaoud.
Salah satu pria bersenjata dalam serangan pekan lalu diidentifikasi oleh pihak berwenang Prancis sebagai warga Belgia-Maroko Chakib Akrouh, dengan jaksa Brussels mengatakan ia telah melakukan perjalanan ke Suriah pada 2013 untuk bergabung dengan IS.
Rangkaian penembakan dan pemboman terkoordinasi di Paris menewaskan 130 orang. Itu merupakan serangan paling berdarah di Eropa sejak pemboman kereta Madrid pada tahun 2004. (st/ahram)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!