Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Januari 2016 16:45 wib
8.470 views
AS Tunjuk Daulah Islam (IS) Cabang Khurasan Sebagai Organisasi Teroris
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pemerintah Amerika Serikat telah menunjuk cabang Daulah Islam (IS) "Wilayat Khorasan" sebagai organisasi teroris.
Cabang Khorasan dijuluki sebagai 'Wilayat Khorasan - Provinsi Khorasan' adalah lingkup teritorial bagi kelompok IS yang meliputi bagian dari Afghanistan dan Pakistan tetapi para loyalis dari kelompok itu terutama beroperasi di beberapa daerah terpencil Afghanistan yang berbatasan dengan Jalur Durand terletak antara Afghanistan dan Pakistan.
"Departemen Luar Negeri telah mengumumkan penunjukan ISIL-K sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) berdasarkan Pasal 219 dari Undang-Undang Imigrasi dan Kewarganegaraan," kata pernyataan Departemen Luar Negeri seperti dilansir Khamaa Press Kamis (14/1/2016).
Pernyataan itu lebih lanjut menambahkan bahwa konsekuensi dari penunjukan FTO mencakup larangan terhadap secara sengaja menyediakan, atau berusaha atau bersekongkol untuk memberikan dukungan materi atau sumber daya untuk organisasi ini. Departemen Luar Negeri mengambil tindakan ini setelah berkonsultasi dengan Departemen Kehakiman dan Departemen Keuangan.
Daulah Islam Wilayat Khorasan, dimana AS menyebutnya sebagai ISIL-K, mengumumkan pembentukannya pada tanggal 10 Januari, 2015, Departemen Luar Negeri mengatakan, menambahkan bahwa kelompok ini berbasis di Afghanistan / wilayah Pakistan dan terdiri terutama dari para mantan anggota Tehrik-e Taliban Pakistan dan Taliban Afghanistan. Kepemimpinan senior ISIL-K telah bersumpah setia kepada Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin IS.
Janji ini diterima pada akhir Januari 2015 dan sejak saat itu ISIL-K telah melakukan pemboman jibaku, serangan senjata ringan dan penculikan di Afghanistan timur terhadap warga sipil dan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, dan mengaku bertanggung jawab atas serangan bulan Mei 2015 terhadap warga sipil Syi'ah di Karachi, Pakistan, menurut Departemen Luar Negeri.
Langkah oleh Departemen Luar Negeri datang karena ada kekhawatiran yang telah tumbuh bahwa kelompok ini adalah mendapatkan pijakan di Afghanistan dengan loyalis dari kelompok itu berusaha untuk mengkonsolidasikan kegiatan mereka dengan pimpinan kelompok yang berbasis di Suriah dan Irak.
Para pejabat telah menyuarakan keprihatinan bahwa loyalis dari kelompok itu juga mencoba untuk menciptakan basis regional di kota Jalalabad, ibukota provinsi provinsi Nangarhar di timur Afghanistan. (st/kp)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!