Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Januari 2016 10:09 wib
13.280 views
Daulah Islam (IS) Secara Resmi Nyatakan Tanggung Jawab Atas Serangan di Jakarta
IRAK/SURIAH (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) yang menguasai petak besar di Irak dan Suriah pada hari Kamis (14/1/2016) secara resmi memposting di akun Twitter menyatakan bertanggung atas serangan pertama mereka di ibukota Jakarta pada hari Kamis, kantor berita Al-Arabiya melaporkan.
Sedikitnya tujuh orang - lima penyerang dan dua warga sipil - tewas ketika para simpatisan IS meluncurkan serangan jibaku, menembak dan membom yang menghancurkan sebuah pos polisi lalu lintas dan kafe Starbucks di Sarinah Thamrin.
Lima simpatisan IS melancarkan serangan hari Kamis di jantung ibukota Indonesia, seperti meniru gaya serangan Paris karena mereka meledakkan bahan peledak dan menembaki orang di daerah ramai tempat banyak kedutaan besar negara asing berada dan juga dan kantor PBB.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan secara online, IS mengatakan bahwa sejumlah bom "diledakkan pada saat yang sama ketika serangan dari empat tentara kekhalifahan ... dengan senjata ringan dan sabuk bunuh diri."
Pernyataan itu mengatakan serangan yang menargetkan pertemuan para warga dari "koalisi Tentara Salib," mengacu pada aliansi dari negara-negara yang dipimpin AS yang memerangi IS di Irak dan Suriah.
Sebelum pernyataan resmi tersebut, kantor berita yang berafiliasi dengan IS, Aamaaq, juga mengatakan mengatakan IS berada di balik serangan di Jakarta pada Kamis pagi.
"Pejuang Daulah Islam melakukan serangan bersenjata pagi ini menargetkan warga asing dan pasukan keamanan yang bertugas melindungi mereka di ibukota Indonesia," kata kantor berita Aamaaq pada saluran Telegram nya.
Polisi menyatakan serangan itu berakhir setelah beberapa jam, dan mengatakan tidak ada lagi penyerang berada dalam pengejaran.
Berbeda jumlah dengan laporan polisi
Ada pernyataan berbeda tentang jumlah pelaku serangan antara yang disampaikan dalam pernyataan resmi IS dengan yang diberikan oleh kepolisian.
Anton Charliyan, juru bicara kepolisian nasional, mengatakan tiga pembom jibaku dan dua penyerang lainnya bersenjatakan pistol melakukan serangan, yang katanya mulai dengan pembom jibaku di kafe Starbucks.
Ketika ledakan terjadi, dua penyerang bersenjata sedang menunggu di luar.
Kedua orang itu kemudian mengambil sandera di Starbucks, seorang warga Aljazair dan seorang warga negara Belanda, dan menembak mati warga negara Belanda.
Orang Indonesia mencoba untuk membantu tetapi ditembak mati, katanya. Warga Aljazair terluka.
Setelah mendengar ledakan, polisi menuju ke daerah tersebut dan membunuh para penyerang.
"Segera setelah itu, dua orang mengendarai sepeda motor turun sepeda motor mereka, berlari ke pos polisi dan meledakkan diri," katanya.
Empat petugas polisi tengah berada di dalam pos dan sekarang dalam kondisi kritis, kata Charliyan.
Setelah pembom jibaku, empat alat peledak diledakkan selama serangan - satu di Starbucks, setelah bom jibaku, dan selama tembak-menembak antara polisi dan para penyerang.
"Ada dua bom lagi yang kami duga mereka ingin ledakkan, dua yang besar," katanya.
MetroTV mengatakan, mengutip seorang pejabat polisi juga mengatakan seorang pria Kanada termasuk diantara mereka yang tewas dalam serangan itu.
Sebelum kantor berita afiliasi IS mengklaim serangan itu, kepala polisi Jakarta mengatakan bahwa kelompok tersebut "jelas" di balik serangan itu.
"ISIS berada di belakang serangan ini pasti," kata Tito Karnavian kepada wartawan.
Karnavian mengatakan pejuang IS asal Indonesia Bahrun Naim, yang diyakini berada di Suriah, adalah "perencana ini untuk sementara waktu. Dia berada di belakang serangan ini. "
Charliyan sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa "ada kecurigaan kuat bahwa ini adalah kelompok terkait IS di Indonesia."
"Dari apa yang kita lihat hari ini, kelompok ini mengikuti pola serangan Paris."
ISIS mengklaim serangkaian penembakan terkoordinasi dan bom bunuh diri di Paris pada bulan November yang menewaskan 130 orang tewas.
Charliyan mengatakan bahwa kelompok itu sebelumnya mengeluarkan peringatan samar, mengatakan akan ada "konser di Indonesia," yang telah membuat polisi untuk meningkatkan keamanan menjelang perayaan Tahun Baru.
Polisi menggagalkan serangkaian rencana serangan di bulan Desember, termasuk beberapa yang diyakini terkait dengan IS. (st/Aby)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!