Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Januari 2016 20:16 wib
5.064 views
Turki Sita 1200 Lebih Jaket Pelampung Palsu setelah Penemuan Puluhan Mayat Imigran di Pantai Aegean
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Polisi Turki telah menyita lebih dari 1.200 jaket pelampung palsu yang ditujukkan untuk dijual kepada pencari suaka putus asa yang mencoba untuk mencapai Eropa melalui Laut Aegea.
Pihak berwenang menemukan workshop ilegal di kota pesisir barat Izmir, hari Rabu (6/1/2015), dan menyita 1.263 jaket pelampung yang penuh dengan bahan non-apung. Dua dari empat orang yang bekerja di workshop itu adalah perempuan Suriah di bawah umur.
Koran Hurriyet Daily mengatakan serangan pada workshop itu terjadi pada waktu yang sama ketika mayat puluhan orang yang tenggelam dalam dua kecelakaan perahu terpisah terdampar di pantai Aegean Turki hari Selasa.
sementara itu surat kabar Turki berbahasa Inggris Today Zaman melaporkan jaket pelampung palsu itu dijual jauh lebih murah daripada yang asli untuk memikat para pengungsi untuk membelinya. Ia menambahkan bahwa permintaan untuk jaket pelampung begitu tinggi sehingga beberapa toko sepatu dan pakaian, dan bahkan pedagang kaki lima, menjual jaket pelampung, termasuk yang palsu, sebagai produk utama mereka.
Jaket pelampung standar terbuat dari bahan anti air, memungkinkan pemakai untuk mengapung di atas air selama sepuluh jam, bahkan dalam keadaan tidak sadar. Tapi yang palsu, diisi dengan kemasan daripada alat bantu apung, sering menyerap air, menjadi berat, dan menarik pemakainya ke bawah atau tenggelam.
Pada hari Selasa, mayat lebih dari 30 pengungsi, termasuk anak-anak, ditemukan di sepanjang pantai Turki. Banyak dari mereka telah mengenakan jaket pelampung.
Gelombang yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pengungsi yang melarikan diri zona yang sarat dengan konflik di Afrika dan Timur Tengah, khususnya Suriah, telah memasuki negara-negara Eropa.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh International Organization for Migration (IOM), lebih dari satu juta pengungsi mencapai pantai Eropa pada tahun 2015, dengan lebih dari 800.000 dari mereka tiba di Yunani. Hampir 3.700 orang dari mereka meninggal atau hilang di perjalanan berbahaya mereka ke benua itu. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!