Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Desember 2015 11:00 wib
13.040 views
Arab Saudi dan Negara Teluk Akan Kirim Pasukan Khusus ke Suriah
PARIS, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya sedang membahas pengiriman Pasukan Khusus ke Suriah sebagai bagian dari upaya pimpinan AS untuk memerangi Daulah Islam (IS), Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan pada hari Selasa (15/12/2015).
"Ada diskusi, negara-negara yang saat ini bagian dari koalisi (seperti) Arab Saudi, (Uni) Emirat Arab, Qatar dan Bahrain tentang pengiriman beberapa pasukan khusus ke Suriah, dan diskusi sedang berlangsung. Ini tidak dikecualikan," kata Adel al-Jubeir wartawan.
Dia mengatakan bahwa diskusi itu bertujuan untuk mengklarifikasi kebutuhan dan tujuan dari operasi semacam itu, tapi bahwa gambaran itu harus menjadi lebih jelas dalam beberapa pekan ke depan.
Jubeir berbicara di Paris setelah menguraikan inisiatif terpisah oleh Riyadh untuk mendirikan sebuah koalisi negara-negara berpenduduk mayoritas Islam untuk operasi kontra-terorisme, terutama di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan.
Amerika Serikat telah mengirimkan pasukan khusus ke Suriah untuk membantu pejuang sekuler mengkoordinasikan upaya-upaya melawan mujahidin dan telah membahas masalah tersebut dengan anggota lain dari koalisi, termasuk Prancis.
Sementara Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya adalah bagian dari koalisi yang sama, mereka telah melakukan serangan udara terbatas di Suriah. Sebagian besar usaha mereka telah ke arah mempersenjatai kelompok oposisi dan mendukung upaya untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
"Posisi Assad tidak dapat dipertahankan. Dia tidak akan diselamatkan dan perang tidak dapat dimenangkan untuknya," kata Jubeir.
Arab Saudi telah bekerja selama sepekan terakhir untuk mengumpulkan pejuang oposisi sekuler Suriah bersama-sama sebelum kemungkinan pembicaraan dengan pemerintah Suriah pada bulan Januari. Jubeir mengatakan oposisi Suriah asli sekarang ada dan pemerintah Damaskus tidak punya alasan untuk tidak bernegosiasi.
"Sekarang kita memiliki oposisi yang serius, tidak ada yang bisa mengatakan tidak ada satu pun," katanya. "Ini tidak berdiri untuk Daesh dan kami memiliki negosiator yang bersedia untuk duduk di meja. Jika pihak lain serius - Assad dan sekutunya - kemudian menunjukkan tim dan mari kita lihat bagaimana kita dapat bekerja pada transisi kekuasaan dan gencatan senjata, "katanya.
Dia juga mendesak Rusia, yang merupakan sekutu lama rezim keluarga Assad, untuk mengerahkan pengaruhnya terhadap pemerintah Suriah. (an/ARA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!