Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Desember 2015 08:54 wib
16.506 views
Capres Donald Trump Serukan Pelarangan Umat Muslim Datang ke Amerika Serikat
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump tak henti-hentinya menyuarakan ketidaksukaan terhadap umat Islam. Setelah sebelumnya menyerukan pengawasan terhadap masjid dan siap membangun database untuk semua muslim yang tinggal di Amerika, kini Trump kembali menimbulkan kontroversi dengan menyerukan larangan kepada seluruh umat Islam datang ke negeri Paman Sam itu.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya pada hari Senin (7/12/2015), mogul real estate itu mendesak pelarangan umat Islam masuk ke Amerika Serikat "sampai perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi."
"Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman berbahaya yang ditampakkan, negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang...tidak memiliki rasa alasan atau menghormati kehidupan manusia," kata Trump.
Kandidat terdepan dari Partai Republik itu juga sebelumnya pernah menyerukan pengawasan terhadap masjid dan mengaku siap membangun database untuk semua muslim yang tinggal di Amerika.
Komentar Trump dibuat setelah penembakan massal Rabu lalu di San Bernardino, California, yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan 21 luka-luka.
Sementara itu manajer kampanye Trump, Corey Lewandowski, seperti dikutip CNN mengatakan, larangan tersebut nantinya tidak hanya berlaku untuk umat muslim yang ingin bermigrasi ke Amerika. Namun bahkan untuk wisatawan.
"Semua orang," kata Lewandowski ketika ditanya apakah larangan juga akan berlaku untuk wisatawan muslim. Menurutnya, larangan masuknya kaum muslim ke Amerika harus diberlakukan segera.
"Kami ingin menjadi sangat adil, tapi terlalu banyak hal-hal buruk yang terjadi dan presentase kebencian terlalu besar," sebut Lewandowski dibalik keinginan Trump melarang umat Islam berkunjung ke Amerika itu.
Menuai kecaman
Dalam kecaman atas komentar Trump, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan, "histeria Anti-Muslim telah menjadi fitur yang menonjol dalam kampanyenya."
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton menggambarkan pernyataan Trump sebagai "tercela, berprasangka dan memecah belah."
"Anda tidak bisa melakukannya. Hal ini membuat kita kurang aman," kata kandidat terdepan Demokrat itu di tweet.
Calon presiden Demokrat Martin O'Malley juga mengatakan komentar membakar Trump "menghilangkan semua keraguan:. Ia mencalonkan diri menjadi presiden sebagai seorang fasis penghasut"
Bahkan mantan Gubernur Florida Jeb Bush, seorang rekan-Republik, menolak komentar Trump sebagai "tidak serius."
"Donald Trump tidak waras," tweeted Bush. "kebijakan proposal Nya tidak serius."
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, atas ajudan kebijakan luar negeri Presiden AS Barack Obama, Ben Rhodes, menjelaskan komentar Trump sebagai "benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai kita sebagai orang Amerika," menambahkan, "Kami memiliki, dalam Undang-undang Hak kami, menghormati kebebasan beragama." (st/ptv,Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!