Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Desember 2015 20:19 wib
19.986 views
AS Penjarakan Seorang Muslim Tak Bersalah Selama 13 Tahun di Guantanamo
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Para pejabat AS telah mengakui bahwa mereka telah memenjarakan seorang pria Muslim di penjara militer Teluk Guantanamo selama 13 tahun hanya karena kasus kesalahan identitas.
Mustafa Abd-al-Qawi Abd al-Aziz al-Shamiri (nomer register YM-434), 37 tahun, secara keliru dianggap sebagai seorang kurir dan pelatih Al-Qaidah yang memiliki nama yang sama, para pejabat AS mengakui pada hari Selasa (1/12/2015).
Mereka mengatakan Muslim Yaman itu adalah prajurit infanteri tingkat rendah yang ditahan di penjara itu tanpa tuduhan sejak tahun 2002, namun demikian, meski telah telah ditahan karena kasus salah identitas, belum diketahui secara pasti apakah ia akan dibersihkan untuk dibebaskan atau tidak.
"Hal sebelumnya menilai YM-434 juga merupakan fasilitator atau kurir Al-Qaidah, serta pelatih, tapi kami sekarang menilai bahwa kegiatan ini dilakukan oleh ekstremis (baca;mujahidin) lain yang dikenal dengan nama atau alias mirip dengan YM-434 itu," profil unclassified tahanan mengatakan.
Meskipun pejabat AS telah menganggapnya terlalu berbahaya untuk dibebaskan, mereka tidak pernah memiliki bukti yang cukup untuk membawa ke pengadilan.
Sebuah pernyataan dari wakil pribadi al-Shamiri baca bahwa "dari awal, ia telah menunjukkan sikap positif yang konsisten terhadap kehidupan setelah Gitmo."
"Dia memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan pendidikan dalam rangka untuk menyediakan bagi pasangan di masa depan yang keluarganya telah temukan baginya."
Washington saat ini menahan 107 tahanan di Penjara Guantanamo dan 48 dari mereka telah dibersihkan untuk dibebaskan. Penjara itu didirikan setelah serangan 11 Septemper 2001.
Presiden Barack Obama sebelumnya telah berjanji untuk menutup Gitmo, namun pemerintahannya sejauh ini gagal untuk melakukannya. Mereka bahkan telah ditolak dari proposal baru yang diajukan oleh Pentagon karena terlalu mahal untuk menutup fasilitas penahanan tersebut.
Departemen Pertahanan telah memperkirakan biaya untuk menutup penjara dan membangun penggantinya, setinggi $ 600 juta, termasuk $ 350 juta untuk pembangunan, Wall Street Journal melaporkan pada hari Selasa, mengutip pejabat yang mengetahui rencana tersebut.
Saat ini, operasi fasilitas Guantanamo menelan biaya AS sekitar $ 400 juta. Namun, di bawah rencana Pentagon, mengoperasikan fasilitas yang berbasis di AS akan menelan biaya di bawah $ 300 juta, setelah biaya satu kali, menurut seorang pejabat pertahanan. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!