Jum'at, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Oktober 2015 16:30 wib
7.671 views
Ismail Haniyeh: Gaza Dukung "Pemberontakan' Warga Palestina Melawan Zionis Israel di Yerusalem
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung mendukung Intifada (pemberontakan) di Timur al-Quds (Yerusalem) melawan Zionis Israel.
"Pesan dari kita yang terluka adalah bahwa Gaza, meskipun jarak dan penderitaan yang mendalam karena pengepungan dan perang, masih berdiri di belakang pertempuran Yerusalem, dan bahwa Gaza adalah di jantung Intifada Yerusalem," kata Haniyeh, Kamis (15/10/2015).
Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan melumpuhkan Zionis Israel sejak tahun 2007. Blokade itu, yang telah memotong wilayah ini dari dunia luar, telah menyebabkan krisis ekonomi dan kemanusiaan di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Pejabat senior Palestina itu membuat pernyataan selama kunjungan ke rumah sakit al-Shifa, di mana warga Palestina yang telah ditembak dan terluka oleh pasukan Israel selama bentrokan baru-baru ini di dekat perbatasan Gaza mendapatkan pengobatan.
Haniyeh lebih lanjut mencatat bahwa "Intifadah Yerusalem telah mengirimkan pesan bahwa Yerusalem bukan garis merah, melainkan judul strategi dalam konflik dengan Zionis Israel."
"Gaza tidak akan menarik kembali atau menyerah perannya dalam melindungi Yerusalem dan Masjid al-Aqsa," katanya.
Pekan lalu, Haniyeh menyebut banjir bentrokan baru-baru ini antara warga Palestina dan pasukan Zionis di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Timur Al-Quds merupakan Intifadah terhadap rezim Tel Aviv.
Bulan lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga memperingatkan Israel dari Intifada lain melalui intensifikasi bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Timur al-Quds.
Menurut laporan media Palestina, setidaknya 33 warga Palestina dan beberapa warga Zionis Yahudi telah tewas dalam bentrokan selama dua pekan terakhir.
Pasukan Zionis Israel memberlakukan pembatasan lebih pada gerakan warga Palestina di Timur al-Quds pada hari Kamis, memblokir pintu masuk ke beberapa lingkungan Palestina dan mendirikan lebih banyak hambatan.
Ketegangan mematikan baru-baru ini antara rezim Tel Aviv dan Palestina dipicu oleh pemaksaan pembatasan masuk ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa di Timur al-Quds oleh Zionis Israel pada tanggal 26 Agustus dan pemukim ilegal Yahudi mengulangi serangan pada masjid tersebut.
Warga Palestina yang marah pada kekerasan pemukim ilegal yahudi dan rencana oleh Zionis Israel untuk mengubah status quo masjid, yang merupakan tempat suci ketiga Islam setelah Masjid al-Haram di Mekkah dan Masjid al-Nabawi di Madinah, meluapkannya dengan melakukan berbagai protes yang berujung bentrokan dengan pasukan Zionis, disamping melakukan serangan langsung terhadap para warga Yahudi. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!