Daulah Islam (IS) Lancarkan Serangan Terhadap Pasukan Afghanistan di Nangarhar

NANGARHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) meluncurkan serangan pertama pada pasukan keamanan Afghanistan hari Ahad (27/9/2015) pagi dengan ratusan anggota mereka menyerang pos-pos polisi di provinsi Nangarhar timur, kata para pejabat.

IS, yang muncul di Afghanistan pada tahun 2014 dan telah mulai berkembang, menyerang hingga 10 pos di distrik Achin, sekitar 150 kilometer timur ibukota Kabul.

Kepala distrik Haji Ghalib Mujahid mengatakan serangan itu diluncurkan secara bersamaan pada pukul 3 pagi waktu setempat.

"Pasukan kami berhasil mengusir serangan mereka tetapi pertempuran sedang berlangsung," katanya kepada Anadolu Agency. Beberapa anggota IS telah dilaporkan tewas dan terluka sementara tiga tentara Afghanistan tewas dan delapan lainnya terluka.

Serangan itu terjadi setelah PBB memperingatkan meningkatnya kehadiran IS di Afghanistan ketika kekuatan keamanan internasional yang dipimpin AS terlihat mundur pada akhir 2016.

Nicholas Haysom, utusan PBB untuk Afghanistan, memperingatkan IS membentuk "pijakan" di Afghanistan.

IS telah bertempur dengan Taliban berulang kali atas wilayah di Nangarhar dan menargetkan para pemuda untuk menjadi anggota mereka di daerah yang sebelumnya di bawah kekuasaan Taliban. IS mengklaim mereka telah mengambil alih lima distrik di daerah itu dari Taliban. (st/ds)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Warga Australia Bergabung IS Meningkat Dua Kali Lipat Setahun Terakhir
• Inggris Akan Kirim Tentara Ke Somalia Bantu Pasukan Uni Afrika Perangi Al-Shabaab
• Rusia, Iran Bersama Bashar al-Assad Bertekad Memerangi ISIS
• Taliban Serang Kota Kunduz dari 3 Arah, Kuasai Gedung Pemerintah dan Rumah Sakit
• Jabhat Al-Nusrah dan Pasukan Kurdi YPG Bentrok di Aleppo
• 20 Pemberontak Syi'ah Houtsi Tewas dalam Operasi Pasukan Loyalis Hadi di Maarib
• Islamic Jihad Union Kuasai Wilayah Perbatasan Afghanistan dan Tajikistan
• Pentagon Ragu Menghadapi Islamic State, Jenderal John Allen Frustasi