Rabu, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Agutus 2015 20:45 wib
5.970 views
Akademisi: Iran Masih Tetap Sebuah Ancaman bagi Stabilitas Regional
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Kecenderungan "ekspansionis dan intervensionis" Syi'ah Iran telah menjadi penyebab keprihatinan di wilayah tersebut, para akademisi mengatakan.
"Peningkatan pengaruh Iran di Irak, dan dukungan mereka terhadap Assad di Suriah, Hizbullah (baca; Hizbullat) Libanon, dan Houtsi Yaman serta kerjasama dengan Syi'ah di Pakistan dan Afghanistan telah menjadi sangat mengganggu bagi negara-negara di kawasan itu, dan orang-orangnya," Mehmet Şahin, asosiasi profesor dan wakil ketua Institut Pemikiran Strategis yang berbasis di Ankara, mengatakan Anadolu Agency Rabu (12/8/2015).
Negara-negara Teluk melihat Iran sebagai sebuah negara yang membuat risiko keamanan regional untuk mereka, Sahin mengatakan, menambahkan bahwa kesepakatan nuklir bulan lalu yang ditandatangani antara negara itu dan kekuatan dunia merupakan penyebab lain dari perhatian utama di wilayah ini.
"Arab Saudi, khususnya, prihatin tentang kesepakatan ini karena berpikir itu akan memberi kuasa pada Iran, menyebabkan ia bahkan lebih dalam lagi mengganggu urusan negara-negara regional," tambah Şahin.
Arab Saudi telah menyerukan pemulihan sanksi PBB terhadap Iran dalam kasus negara itu merusak ketentuan kesepakatan yang ditandatangani pada 14 Juli di Wina antara Iran, Uni Eropa dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB termasuk China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman.
Profesor Tayyar Arı, kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Uludag, mengatakan bahwa dugaan dukungan Iran untuk elemen-elemen Syi'ah telah memainkan peran dalam tidak hanya di situasi Irak saat ini, tapi itu juga merupakan faktor destabilisasi di wilayah ini.
"Alih-alih mencegah ini, Iran menerapkan kebijakan yang agak augmentatif. Ada juga gagasan luas bahwa negara itu akan menjadi ancaman yang lebih besar mengingat kapasitas nuklirnya," kata Ari.
Menunjuk "kebijakan ekspansionis sudah mapan Iran yang mengambil keuntungan dari ketidakstabilan politik regional," Ari mengatakan bahwa struktur militer dan keamanan Iran "benar-benar terfokus pada ini."
"Secara tradisi, mereka cenderung untuk memperluas wilayah pengaruhnya melalui mengambil keuntungan dari dan menghasut struktur sektarian dan etnis di negara-negara lain. Semua hal dipertimbangkan, kita dapat memprediksi bahwa Iran akan terus mengejar kebijakan saat ini, yang masih tetap sebuah ancaman besar terhadap stabilitas regional," tambahnya. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!