Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Juli 2015 19:15 wib
4.798 views
Jenderal Salim Idris: Iran Invasi Suriah
QAMISHILI, SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok pejuang oposisi sekuler Suriah dari Koalisi Nasional Suriah untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi (SNC) meminta Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, untuk memikul tanggung jawab hukum atas apa yang terjadi di Suriah menyangkut "kejahatan sistematis" yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad dengan dukungan Iran.
Kantor Media SNC merilis sebuah pernyataan, mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Suriah di pemerintah sementara, Mayor Jenderal Salim Idris, mengatakan kota Zabadani dan daerah lain di Suriah "terkena invasi eksternal yang dipimpin oleh Iran ".
"Kekuatan eksternal ini menyerang rakyat Suriah bekerja sama dengan rezim kriminal Assad," katanya.
"Selama lebih dari dua pekan, Zabadani telah terkena serangan sengit oleh rezim kriminal Bashar Al-Assad yang didukung oleh beberapa kelompok teroris dari Iran, termasuk kelompok-kelompok bersenjata sektarian dari Hizbullah (baca;Hizbullat) dan Zul Faqqar serta kelompok kriminal lainnya yang berafiliasi," kata Idris sebagaimana dilaporkan ARA News Rabu (22/7/2015).
Dia menambahkan bahwa serangan darat di Zabadani digabungkan dengan serangan intensif oleh helikopter pro-Assad yang menjatuhkan bom barel pada bangunan perumahan di kota itu.
"Zabadani dihantam lebih dari 600 bom barel dan 300 roket dalam beberapa hari," kata Idris.
Menteri Pertahanan Suriah di pemerintah sementara yang terkait SNC itu menunjukkan bahwa serangan sengit rezim di Zabadani ditujukan untuk membalas kerugian dari pasukan pro-Assad di front pertempuran selatan dan utara.
Ia menyerukan "semua teman-teman dan saudara-saudara rakyat Suriah" untuk memberikan bantuan kepada Zabadani dan semua bidang Suriah yang dilanda.
Idris juga mengimbau kepada semua pasukan militer dan revolusioner yang beroperasi di tanah Suriah untuk meningkatkan kecepatan operasi militer terhadap rezim Assad dan pasukan sekutunya untuk meringankan pejuang oposisi di Zabadani.
Dia menekankan bahwa pejuang oposisi di Zabadani dan rekan-rekan mereka di semua front "menunjukkan keberanian belum pernah terjadi sebelumnya melawan musuh mereka", meskipun potensi terbatas. Dia menegaskan bahwa revolusi Suriah adalah untuk kebebasan dan martabat "dan akan berlanjut sampai mencapai kemenangan yang dicita-citakan, membebaskan Suriah dari penindasan dan tirani". (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!