Sabtu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Juli 2015 05:34 wib
6.411 views
180 Pengikut Syiah Tewas Akibat Serangan ISIS di Bagdad
BAGDAD (voa-islam.com) - ISIS mengklaim melakukan serangan dengan bom mobil menewaskan sedikitnya 180 orang - termasuk anak-anak - merayakan akhir bulan puasa Ramadan, ungkap pejuang ISIS, Jum'at, 17/7/2015.
Serangan itu terjadi di daerah pasar kota didominasi Syiah Khan Bani Saad, saat orang berbelanja pada malam libur Idul Fitri yang menandai akhir bulan Ramadhan. Kebingungan atas jumlah korban tewas, yang berbeda. Beberapa laporan menyebutkan jumlah korban tewas pada 35, 40 dan 80 - sementara ISIS mengatakan 180 tewas dalam ledakan itu.
"Ledakan besar, itu menyebabkan banyak kerusakan," kata Fares Raad al-Mas, anggota parlemen, yang dekat Baquba, ibukota Diyala. Dalam sebuah pernyataan, kelompok ISIS mengatakan pembom bunuh diri menggunakan tiga ton bahan peledak, ungkap Reuters.
Dalam rekaman video yang menunjukkan konon setelah ledakan, orang-orang berteriak-teriak dalam penderitaan sementara asap hitam mengepul keluar dan kebakaran dari lokasi ledakan.
ISIS, yang menguasai sebagian besar Irak utara dan barat - termasuk kota terbesar kedua dari Mosul, yang mereka menguasai dengan serangan darat yang dahsyat Juni lalu - sebelumnya telah melakukan serangan di provinsi timur etnis campuran Diyala, di mana Khan Bani Saad berada.
Banyak yang marah mengamuk setelah ledakan, menghancurkan jendela mobil yang diparkir di jalan dalam kesedihan dan kemarahan.
"Beberapa orang menggunakan sayuran kotak untuk mengumpulkan bagian tubuh dari tubuh anak-anak," kata polisi Ahmed utama al-Tamimi dari lokasi ledakan, menggambarkan kerusakan pasar sebagai "menghancurkan."
Pemerintah provinsi Diyala menyatakan berkabung tiga hari dan memerintahkan semua taman dan tempat-tempat hiburan tutup menghindari serangan lebih lanjut. ISIS juga mengklaim serangan dengan bom mobil yang sangat mematikan di Khalis, kota lain di Diyala hanya 30 kilometer sebelah utara dari Khan Bani Saad, Selasa.
Perang di Irak tak lain, perang antara Sunni dengan Syi'ah, bukan lagi perang antara ISIS dengan pemerintah Irak. Karena, kekuatan pemerintah Irak, tak lain,pemerintah Syi'ah yang didukung penuh oleh rezim Syiah Iran. (dita/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!