Bela Wanita Muslim di Australia, Orang Ini Justeru Dipukul

MELBOURNE (voa-islam.com)- Hanya karena membela tiga wanita muslim, pria kulit putih ini akhirnya pun dipukul di bagian wajahnya.

Berawal dari komentar pria yang tidak menyukai wanita muslim menggunakan hijab atau kerudung di sebuah kereta dari Melbourne ke Craigieburn dengan mengatakan bahwa wanita (baca: Islam) tidak seharusnya memakai itu di Negara Australia.

Kamu seharusnya tidak memakai itu (kerudung) di Australia,” ujar si pria pemicu pertengkaran itu sambil menunjuk kerudung yang dikenakan para muslimah tadi seperti yang dikutip dari Republika.

Pria itu pun juga mengomentari bahasa Arab yang digunakan oleh tiga wanita muslim di dalam menjawabnya. Pria bertopi itu mengatakan bahwa bahasa Arab pun tidak perlu digunakan di Negara Australia.

“Kamu juga seharusnya tidak berbahasa itu (Arab) di Australia.”

Para muslimah itu pun kemudian tak menanggapi lebih lanjut. Namun, sesaat setelah mereka turun, Cias menegur si pria tadi. “Aku bilang padanya bahwa mereka hanyalah perempuan yang tak pantas diancam,” cetusnya.

Tiba-tiba, pria tadi meninju muka Cias, si pembela tiga muslimah, seperti yang terlihat dalam rekaman CCTV kereta. Beberapa orang di dalam kereta pun memfoto aksi pria tak dikenal tersebut terhadap Cias.

Persoalan ini pun lantas ditangani oleh aparat setempat, Victoria. Invenstigasi dilakukan dengan pelaporan bukti-bukti terkait insiden yang terjadi di kereta. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Menhan AS Ashton Carter : Irak Akan Jatuh ke Kubangan Perang Sunni-Syi'ah
• 12 Wanita Australia Berusaha Bergabung dengan Daulah Islam (IS)
• Aktivis Pro-Palestina Desak FIFA Usir Israel dari Turnamen Sepak Bola Dunia
• Pakistan Keukeuh Kecam Vonis Mati Terhadap Mantan Presiden Mursi
• Lembaga Kemanusiaan Turki Lanjutkan Pemberian Bantuan Kepada Pengungsi Rohingya di Aceh
• Pasukan Koalisi Syiah Ingin Rebut Propinsi Anbar dengan Operasi "Labbaika Ya Husein"
• Tidak Menutup Kemungkinan Presiden Israel Membuka Dialog dengan Hamas
• Situs Anti-Muslim Targetkan Aktivis Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat