Pejabat AS: Al-Qaidah Manfaatkan Kekacauan di Yaman untuk Merebut Wilayah

TOKYO, JEPANG (voa-islam.com) - Menteri pertahanan baru Amerika hari Rabu (7/4/2015) mengakui bahwa afiliasi Al-aidah di Yaman telah mengeksploitasi kekacauan yang sebagian diciptakan oleh serangan udara yang dipimpin Saudi di sana untuk merebut wilayah.

Menteri Pertahanan Ashton B. Carter mengatakan bahwa perang di Yaman telah menyebabkan sejumlah kelompok berlomba-lomba untuk merebut kekuasaan, termasuk Al-Qaidah di Semenanjung Arab, yang juga dikenal sebagai AQAP, musuh Amerika Serikat .

"AQAP," kata Carter, "telah mengambil kesempatan dari gangguan di sana dan runtuhnya pemerintah pusat."

Dia memperingatkan bahwa kelompok itu "berambisi untuk menyerang sasaran-sasaran Barat termasuk Amerika Serikat," dan mengatakan bahwa upaya kontraterorisme Amerika telah terhalang oleh jatuhnya pemerintah Yaman.

"Selalu lebih mudah untuk melakukan kontraterorisme ketika ada pemerintahan yang stabil di tempat," kata Carter. "Keadaan itu jelas tidak ada di Yaman."

Komentar Carter, yang datang saat konferensi pers dengan timpalannya dari Jepang saat berkunjung ke Tokyo, adalah pengakuan diam-diam dari komplikasi yang muncul sejak awal serangan militer yang dipimpin oleh Arab Saudi terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman dua pekan yang lalu. Pemberontak Syi'ah Houtsi, yang merupakan proxy Iran, telah merebut ibukota Sana'a; mendorong presiden ke pengasingan; dan pada dasarnya mengendalikan Aden, pelabuhan selatan negara itu dan kota terbesar No 2 di Yaman.

Para pejabat Saudi telah menyatakan bahwa aksi militer mereka ditujukan untuk mendorong pemberontak Syi'ah Houtsi, yang berasal dari Yaman utara, dari wilayah yang mereka telah tangkap dalam delapan bulan terakhir dan memulihkan presiden, Abdu Rabbu Mansour Hadi, ke kekuasaan.

Amerika Serikat telah mendukung upaya Saudi; Carter mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat sedang mempercepat pengiriman senjata ke Arab Saudi. "Kami menyediakan mereka dengan data intelijen" dan pengawasan, Carter mengatakan, "dan dengan sebagian memasok peralatan dan amunisi."

Namun upaya itu juga datang dengan konsekuensi, terutama kebangkitan afiliasi Al-aidah, yang telah memanfaatkan kekacauan akibat kudeta Syi'ah Houtsi yang diperburuk oleh serangan Saudi pada pemberontak dukungan Iran tersebut - yang juga merupakan musuh dari AQAP - untuk merebut wilayah.

Pemberontak Syi'ah Houtsi merebut ibukota Sana'a pada bulan September, dan sejak itu membenarkan tindakan militer mereka dengan topeng untuk memberantas korupsi dan mengalahkan Al-Qaidah. Syi'ah Houtsi telah bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan presiden otokratis Yaman, Ali Abdullah Saleh yang juga berasal dari Syi'ah, memperkuat kekuatan militer mereka.

Gejolak di Yaman juga telah membalikkan upaya kontraterorisme pemerintahan Obama di negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut. Bulan lalu, bahkan sebelum Saudi melakukan intervensi, Amerika Serikat mengevakuasi 125 pasukan Operasi Khusus dari Yaman. Pekan lalu, mujahidin Al-Qaidah menyerbu Al-Mukalla, kota terbesar kelima di negara itu, mengosongkan cabang bank sentral dan membebaskan ratusan tahanan dari penjara lokal termasuk salah seorang komandan mereka Syaikh Khalid Batarfi.

Kelompok ini menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi pada Rabu dengan mengumumkan bahwa mereka akan memberikan hadiah masing-masing 20 kilogram emas untuk orang yang dapat membunuh atau menangkap pemimpin pemberontak Syi'ah Houthi, Abdel-Malik Al-Houtsi, atau Ali Abdullah Saleh, mantan presiden.

Di Washington, seorang pejabat senior militer, hari Rabu menjelaskan rincian baru tentang bantuan militer Amerika Serikat untuk kampanye udara yang dipimpin Saudi. (st/nyt)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Presiden Turki Erdogan, Menuntut Pembebasan Mohammad Mursi
• Swedia Akan Kirim Pasukan Bersenjata Ke Irak untuk Bantu Baghdad Perangi Daulah Islam (IS)
• 20 Pemberontak Syi'ah Houtsi Tewas Akibat Serangan Udara dan Penyergapan di Selatan Yaman
• Hampir Setengah Mujahidin Eropa yang Bergabung dengan Daulah Islam (IS) Berasal dari Prancis
• 600 Insinyur dan Pekerja Cina Masuk Islam di Makkah
• 4 Tentara Tunisia Tewas 6 Terluka dalam Penyergapan Afiliasi Al-Qaidah di Provinsi Kasserine
• Amerika Akui Tak Sanggup Evakuasi Warganya dari Yaman
• Jubir Koalisi Saudi: Pemberontak Syi'ah Houtsi Targetkan Rumah Sakit dan Warga Sipil