Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 27 Maret 2015 17:15 wib
7.688 views
AS Jatuhkan 60.000 Selebaran Propaganda di Ibukota Daulah Islam (IS) Raqqa
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Beragam cara dilakukan oleh koalisi Salibis pimpinan AS untuk menjatuhkan dan mengalahkan Daulah Islam (IS/ISIS). Selain dengan cara-cara keras seperti serangan udara atau menghalangi dan menangkapi orang-orang yang ingin bergabung dengan IS, AS juga menyebarkan selebaran propaganda agar orang-orang membatalkan niatnya untuk bergabung dengan IS yang menguasai petak besar di Irak dan Suriah tersebut.
Dalam upaya yang terakhir disebutkan diatas, militer AS menjatuhkan 60.000 selebaran propaganda di ibukota de facto IS di Suriah yang menunjukkan gambaran mengerikan para rekrutan baru pejuang IS dimasukkan ke penggiling daging, Pentagon mengatakan pada hari Kamis (27/3/2015).
Sebuah jet tempur F-15E pekan lalu menjatuhkan sebuah tabung yang berisi selebaran grafis di utara kota Raqqa, yang terbaru dalam upaya oleh koalisi Salibis pimpinan AS untuk merusak upaya propaganda dan perekrutan IS yang luas.
"Pesan dari selebaran ini adalah: jika Anda mendapati diri direkrut oleh DAESH, Anda akan menemukan diri Anda dalam penggilingan daging - dan itu tidak bermanfaat bagi kesehatan Anda," kata juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren, dengan menggunakan singkatan bahasa Arab untuk kelompok IS.
Gambar propaganda AS ini menunjukkan para pemuda berbaris di bawah tanda dalam bahasa Arab, "Kantor Perekrutan Daesh."
Kemudian ditampilkan dalam gambar itu seorang anggota IS dengan wajah mengerikan memanggil para rekrutmen yang ketakutan-melihat ke depan, sementara anggota IS kedua mengoperasikan penggiling daging, mendorong seseorang ke dalam mesin yang berlabel "Daesh."
Darah menyembur dari pengumpan tabung penggiling ini, dan dua kaki yang mencuat.
Selebaran propaganda itu diproduksi oleh anggota Informasi Militer Operasi Dukungan, sebelumnya dikenal sebagai operasi psikologis, kata Warren.
Para diplomat dan jenderal AS mengatakan IS telah terbukti mahir memanfaatkan media sosial dan mencapai relawan potensial secara online dengan video yang diproduksi secara cerdik sehingga membuat banyak orang dari berbagai negara di belahan dunia ini tertarik dan bergabung dengan mereka. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!