Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 23 Februari 2015 11:44 wib
6.151 views
Mengenang 50 Tahun Pembunuhan Tokoh Malcom X di Amerika
NEW YORK (voa-islam.com) - Berlangsung sebuah upacara yang sangat mengharukan yang memperingati pembunuhan pemimpin hak-hak sipil Muslim Amerika Malcolm X yang ke 50 berlangsung di New York, Minggu, 22/2/2015.
Sekitar 300 orang termasuk aktivis, seniman dan politisi berkumpul di Shabazz Center yang dikenal sebagai Ballroom Audubon, di mana ia terbunuh 50 tahun yang lalu. Suasana sangat hening saat berlangsung upacara tentang Malcom X, yang diselingi dengan ceramah yang menjelaskan tentang perjuangan Malcom X, saat memperjuangkan kepentingan Musllim, khususnya kelompok kulit hitam di Amerika.
Ilyasah Shabazz, salah satu dari enam anak perempuannya, memimpin doa pada 03:10 (GMT2010), - saat terjadi peristiwa pembunhan terhadap Malcom X. Sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan terhadap kelompok-kelompok pejuang hak asasi manusia di Amerika.
"Dia hanya seorang pemuda yang memberi semua yang ia mungkin bisa," kata Shabazz, yang menyebutnya sebagai penetapan warisan ayahnya dan kontribusi kepada gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat
Awalnya tokoh terkemuka Malcom X berada dalam Gerakan Islam Nation, yang dipimpin oleh Elia Muhammad. Kemudian Malcom X memisahkan diri dari kelompok pada tahun 1964 dan memeluk Islam Sunni, mengadopsi nama Muslim el-Hajj Malik el-Shabazz. Sesudah keluar dari The Nation, Malcom belajar Islam ke Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia.
Malcom meninggalkan ajaran Nation of Islam, dan dia berusaha mmemperjuangkan kepentingan kepentingan kelompok kulit hitam, dan mengubahnya menjadi gerakan yang berifat internasional atas segala penderitaan kelompok Afrika Amerika. Gerakan Malcolm X itu mengilhami semua gerakan kelompok-kelompok yang tertindas di seluruh dunia.
Malcom X dibunuh di Audubon Ballroom di Harlem pada 21 Februari 1965. Pelaku pembunuhan itu adalah tiga anggota Nation of Islam yang dihukum karena pembunuhan. Kisah hidupnya –‘The Autobiography of Malcolm X’ - dianggap sebagai salah satu karya besar tentang biograffi seorang pejuang hak-hak sipil Amerika. (dimas/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!