Pejuang Oposisi Suriah Tewaskan 195 Tentara Pro-Assad di Aleppo

QAMISHILI, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah dari Sham Legion yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) pada hari Rabu (18/2/2015) mengumumkan kematian dari 195 pasukan militer pro rezim Bashar Al-Assad selama bentrokan di kota Aleppo dan sekitarnya di utara Suriah.

Saleh Anadani, juru bicara Sham Legion mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa bentrokan sengit pecah antara pasukannya dengan pasukan pro-Assad setelah Sham Legion merebut wilayah Mallah di pedesaan Aleppo.

Benterokan tersebut berpusat disekitar desa Ratyan dan Hardatin.

Para pejuang kami mampu menewaskan 90 pasukan pro rezim di wilayah Mallah, 60 lainnya di desa Ratyan dan 45 tentara di lingkungan Al-Rashideen di Aleppo," Anadani menambahkan. "Kami juga menangkap sejumlah besar tentara pro-Assad."

Berbicara kepada Ara News di Aleppo, aktivis hak asasi Imad Hussein mengatakan bahwa para pejuang Sham Legion didukung oleh mujahidin Jabhat Al-Nusrah, cabang resmi Al-Qaidah di Suriah, merebut desa Hardatin menyusul benterokan dengan pasukan pro-Assad yang didukung oleh militan Syi'ah Hizbullat Libanon dan tentara  Garda Revolusi Syi'ah Iran.

Pasukan pro-Assad masih menguasai desa terdekat Bashkoy, kata Hussein. (st/ara)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Turki Telah Deportasi 1112 Mujahidin Asing yang Hendak Bergabung Daulah Islam (IS) Sejak Januari
• The Telegraph : ISIS Kukuhkan Kekuasaan di Libya & Afrika Utara Sebgai Gerbang untuk Serang Eropa
• Penyidik Prancis Katakan Para Pelaku Serangan di Paris 'Berkoordinasi' Pada Malam sebelum Serangan
• Pemimpin Hesbollah Hasan Nasrallah : Memerintahkan Hisbullah Berperang di Irak
• Mantan Pemimpin Jihad Afghanistan Sheikh Sayyaf: Mullah Umar Telah Habis Masanya
• Fajr Libya Serukan Warga Mesir Tinggalkan Negara itu Dalam 48 Jam
• Pejuang Oposisi Suriah Pukul Mundur Militan Syi'ah Hizbulat di Desa Mashara Provinsi Daraa
• Italia Siap Pimpin Koalisi Salibis Internasional untuk Perangi Mujahidin di Libya