Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 13 Februari 2015 18:30 wib
33.801 views
Demi Lanjutkan Proses Perdamaian, MILF Berjanji Lacak dan Tangkap Mujahidin yang Diburu Filipina
MAGUINDANAO, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Demi menyelamatkan proses perdamaian antara mereka dengan pemerintah Filipina, pejuang Front Pembebasan Islam Moro (MILF) pada hari Kamis (12/2/2015) berjanji mereka akan membantu melacak dan menangkapi para mujahidin yang dicari Manila saat ini ditengah keraguan akibat bentrokan di mana 44 polisi Filipina tewas.
Upaya untuk mengakhiri perjuangan bersenjata puluhan tahun oleh pejuang MILF di negara mayoritas beragama Katolik itu telah terhenti sejak pertempuran 25 Januari di pulau selatan Mindanao di mana 44 polisi dan 18 pejuang Moro tewas.
Para legislator Filipina yang menyusun undang-undang untuk memberikan MILF sebuah daerah otonomi, langkah berikutnya dari proses perdamaian, telah menghentikan pekerjaan mereka, menuntut penyelidikan pertumpahan darah tersebut.
Kepala perunding MILF Mohagher Iqbal, mengatakan kepada penyelidikan Senat kelompoknya bersedia untuk menahan seorang mujahid ahli perakit bom, Abdul Basit Usman, dan mujahid-mujahid lain yang bersembunyi di wilayah mereka.
"Ya, kami akan membantu," kata Iqbal ketika ditanya apakah para pejuang MILF akan membantu dalam perburuan Usman sebagaimana dilansir Reuters.
Polisi Filipina sedang memburu Usman dan mujahid lain yang yang diburu asal Malaysia, Zulkifli bin Hir, ketika kekerasan meletus pada bulan Januari. Zulkifli Bin Hir diyakini telah gugur dalam kontak senjata saat itu.
Pemberontak mengatakan polisi belum memberitahu mereka tentang operasi mereka untuk menangkap para mujahidin. Pemerintah mengatakan kekerasan adalah sebuah kesalahan.
Iqbal mengatakan kelompoknya, Front Pembebasan Islam Moro (MILF), telah setuju untuk membantu pihak berwenang Filipina mengejar geng penculik dan pemeras, sebuah referensi terhadap kelompok mujahidin Abu Sayyaf yang kerap melakukan penculikan demi tebusan untuk membiayai jihad mereka.
"Kami juga bisa bekerja sama dalam mengejar orang-orang yang dinilai sebagai teroris," katanya.
Namun dia mengatakan kelompoknya tidak tahu di mana Usman, yang telah dituduh beberapa serangan bom di Filipina, bersembunyi.
Usman telah diburu sejak tahun 2002 dan memiliki hadiah 1 juta (USD) dari Departemen Luar Negeri AS.
Beberapa anggota parlemen menuduh MILF "main mata" dengan mujahidin Al-Qaidah, menyediakan mereka dengan perlindungan dan pelatihan lapangan.
Namun Iqbal membantah hal itu.
"Kami telah bersumpah serius untuk memerangi terorisme," katanya, menyebut aksi jihad para mujahidin melawan pemerintah Filipina sebagai aksi terorisme.
"Ini tidak memiliki tempat dalam Islam ... untuk menandai MILF sebagai kelompok teroris - sebutan untuk kelompok mujahidin yang tetap berkomitmen untuk memerangi pemerintah Kafir Filipina- tidak adil."
Presiden Benigno Aquino mendesak para legislator Filipina untuk tidak meninggalkan rencana otonomi, mengatakan seluruh proses perdamaian dipertaruhkan.
Perjuangna bersenjata MILF selama 45 tahun yang telah menewaskan 120.000 orang dan membuat 2 juta orang mengungsi telah berakhir secara resmi dengan penandatangangan kesepakatan damai yang mengikat Manila untuk memberlakukan hukum yang akan menciptakan suatu daerah otonom Muslim di Selatan yang dipimpin MILF.
Sebagai gantinya, MILF akan menonaktifkan sayap militer mereka dengan melucuti senjata-senjata milik mereka. Selain itu mereka juga akan mendirikan partai yang akan dijadikan sebagai sarana dalam mendulang lebih banyak kekuatan di wilayah otonomi Filipina. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!