Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 13 Desember 2014 15:30 wib
6.160 views
Polisi India Buru 'Humas' Islamic State Asal Bengalore
NEW DELHI, INDIA (voa-islam.com) - Polisi India pada hari Sabtu (13/12/2014) mencoba untuk memburu seorang pria yang menurut laporan televisi Inggris diidentifikasi sebagai 'humas' untuk Islamic State (IS), yang menyebarkan aliran update Twitter kampanye kelompok mujahidin IS dari markasnya di Bangalore.
Channel 4 mengatakan orang di belakang "ShamiWitness", sebuah akun Twitter yang diikuti hampir 18.000 orang termasuk sebagian mujahidin asing di Islamic State di Irak dan Suriah, adalah seorang profesional India di ibukota berteknologi tinggi negara itu.
Saluran Televisi ini menunjukkan sebuah wawancara dengan pria yang mengoperasikan account tersebut yang hanya ingin diidentifikasi dengna nama Mehdi karena ia takut hidupnya akan berada dalam bahaya. Dia mengatakan kepada saluran tersebut bahwa ia akan senang bergabung dengan Islamic State tetapi untuk keluarganya yang bergantung padanya.
Akun Twitter tersebut sejak itu telah diturunkan.
Komisaris polisi Bangalore mengatakan petugas sedang menyelidiki laporan itu dan mencoba untuk mengidentifikasi orang itu dikatakan dibelakang akun ShamiWitness yang mengirimkan ratusan tweet setiap hari yang berisi pujian kemenangan Islamic State dan mengejek musuh-musuhnya.
"Kami sudah menindaklanjuti laporan ini. Tim kami sudah mulai bekerja mencoba untuk memverifikasi kebenaran ini dan kebenaran dalam laporan ini dan mencoba untuk mengidentifikasi orang tersebut atau personal yang terlibat di dalamnya. Jadi pekerjaan sedang berjalan, "kata M. N. Reddi.
India memiliki populasi Muslim terbesar ketiga di dunia, tetapi mereka sebagian besar telah dijauhkan dari penyebab global. Sejauh ini, polisi mengatakan hanya empat orang yang diketahui telah terbang ke Timur Tengah untuk bergabung dengan Islamic State. Satu orang telah kembali dan berada dalam tahanan polisi.
Meski demikian para pejabat mengatakan sulit untuk melacak jumlah simpatisan ideologi Islamic State karena tidak ada figur pusat atau otoritas perekrutan. (st/dawn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!